Internasional

Respons Malaysia saat Indonesia Minta Gaji PRT Rp5 Juta per Bulan

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi Antara

Pemerintah Malaysia belum bisa mengabulkan permintaan Indonesia untuk menetapkan gaji minimum asisten rumah tangga (ART) di Negeri Jiran itu Rp 5 jutaan. Malaysia menetapkan gaji bagi ART Indonesia sebesar RM1,200 atau setara Rp 4 jutaan, sesuai dengan upah minimum Malaysia. 

Tak bisa penuhi: Menteri Sumber Daya Manusia Datuk Seri M. Saravanan mengatakan pemerintah tidak dapat memenuhi permintaan pemerintah Indonesia agar pekerja rumah tangganya dibayar dengan gaji minimum RM1.500 atau setara Rp 5 jutaan. 

Kendati begitu, Saravanan bilang para majikan bisa memberikan gaji RM1.500 kepada ART-nya jika mereka berkenan.

“Ketika kami berdiskusi (dengan Indonesia), meskipun saya menyukai ide itu, saya tidak setuju dengan RM1.500 karena gaji minimum kami adalah RM1.200 (saat itu),” kata dia dilansir dari New Straits Times, Kamis (14/4/2022).

Malaysia kukuh: Kendati mendapat tekanan dari Indonesia, Saravanan mengaku belum bisa menetapkan upah ART Indonesia sebesar itu.

“Meskipun ada tekanan dari Indonesia, tidak mungkin mencapai (gaji minimum) RM1.500,” kata dia. 

Malaysia diperkirakan akan menerima sekitar 10 ribu pekerja rumah tangga setelah Idulfiri nanti. 

Biaya penempatan turun: Saravanan juga mencatat bahwa biaya maksimum untuk mempekerjakan pekerja rumah tangga Indonesia diperkirakan akan lebih rendah dari angka RM15.000 yang selama ini dilaporkan secara luas. 

Dia mengatakan dengan dibukanya kembali perbatasan Malaysia, proses karantina telah dihapus sehingga mengurangi biaya keseluruhan. Biaya membawa pekerja rumah tangga dari Indonesia ke Malaysia sebelumnya diperkirakan lebih dari RM9.000. Ini sudah termasuk pembayaran retribusi serta biaya karantina dan asuransi. 

Saravan mengatakan dengan penghapusan persyaratan karantina, biaya membawa pekerja diperkirakan akan berkurang dari RM9.000 menjadi RM6.000. Dia juga mengklarifikasi bahwa angka RM15.000 tidak tetap. 

“Saya tidak mengatakan RM15.000. Ketika kami mulai berdiskusi dengan Indonesia, kami masih memiliki masalah seperti karantina dan persyaratan kesehatan, sehingga diskusi awal melibatkan biaya tambahan karena melibatkan karantina hotel. Karena itu, kami menyebutkan bahwa biayanya mungkin sekitar RM15.000 atau lebih rendah karena beberapa orang mengatakan bahwa mereka harus membayar hingga RM25.000 untuk mendapatkan pembantu,” dia menambahkan.

Baca Juga:

Ini Gaji Minimum PRT Asal Indonesia di Malaysia 

Nadiem Dorong Bahasa Indonesia jadi Bahasa Resmi ASEAN 

Raja dan Permaisuri Malaysia Positif Covid-19

Share: Respons Malaysia saat Indonesia Minta Gaji PRT Rp5 Juta per Bulan