Isu Terkini

Penyebab Polisi Salah Identifikasi Pengeroyok Ade Armando

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat/aa.

Penyidik Polda Metro Jaya menegaskan Abdul Manaf tidak terlibat pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando saat aksi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022). 

Teridentifikasi: Namun, petugas Polda Metro Jaya sempat mengidentifikasi keberadaan Abdul Manaf melalui sistem “face recognition” yang diketahui berada di Karawang, Jawa Barat.

“Kita temukan keberadaannya di Karawang sekarang tim sudah di sana sudah menemukannya. Setelah kita lakukan pencocokan, pemeriksaan awal ternyata Abdul Manaf itu tidak terlibat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan di Jakarta, Rabu (13/4/2022). 

Sempat diduga: Zulpan mengungkapkan Abdul Manaf awalnya diduga terlibat sebagai salah satu terduga pelaku dalam kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando. 

Meski demikian Zulpan menyebut bahwa sistem face recognition yang mengidentifikasi Abdul Manaf kurang akurat. 

“Teknologi face recognition Polda Metro Jaya tingkat akurasinya pada saat itu belum 100 persen Abdul Manaf karena orang yang kita duga pelaku itu menggunakan topi sehingga begitu topinya dibuka tingkat akurasinya tidak 100 persen, jadi Abdul Manaf bisa dikatakan bukan sebagai pelaku,” ujarnya.

Tidak terlibat: Kesimpulan bahwa Abdul Manaf tidak terlibat dalam kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando diperkuat dengan pemeriksaan terhadap alibi yang bersangkutan. 

“Kita lakukan pemeriksaan terhadap alibi-alibi Abdul Manaf dan orang di sekitarnya pada tanggal tersebut tanggal dan jam terjadinya pemukulan di depan Gedung DPR/MPR RI itu Abdul Manaf berada di Karawang jadi dia tidak melakukan kegiatan itu,” tutur Zulpan. 

Para tersangka: Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menangkap tiga tersangka pengeroyokan terhadap Ade Armando yakni Muhammad Bagja, Komarudin dan Dhia Ul Haq.

Selain itu, polisi juga telah menangkap satu orang provokator terkait pengeroyokan Ade Armando, yakni Arif Pardiani.

Pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando dianiaya oleh massa tidak dikenal saat mengikuti demonstrasi mahasiswa oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. 

Ade diselamatkan petugas dari amuk massa yang berada di lokasi unjuk rasa. Ade menderita luka di bagian kepala sehingga harus mendapatkan perawatan intensif.

Baca Juga:

Ade Armando Masih Dirawat di Ruang Perawatan Intensif 

Kuasa Hukum Yakin Pengeroyok Ade Armando Bukan Mahasiswa 

Mahfud MD Sebut Pemukul Ade Armando Berasal dari Elemen Liar

Share: Penyebab Polisi Salah Identifikasi Pengeroyok Ade Armando