Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengumumkan menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR/ MPR RI, Jakarta, pada Senin (11/4/2022).
Tiba terlambat: BEM SI menjadwalkan memulai aksi pada pukul 10.00 WIB. Namun, massa BEM SI tidak datang tepat waktu. BEM SI baru tiba di depan Gedung DPR/MPR RI pada pukul 13.40 WIB.
Massa BEM SI membawa bendera dan spanduk berisi tuntutan, seperti ‘Tolak 3 Periode’ dan ‘Penundaan Pemilu’. Dengan mengenakan almamater masing-masing, massa BEM SI merapatkan barisan dan segera berorasi.
Disisi lain, massa mahasiswa dari sejumlah universitas di Jabodetabek dan dari wilayah di Jawa lainnya telah memadati depan Kompleks Parlemen, Jakarta. Pantauan Asumsi.co di lokasi, mereka bergerak sekitar pukul 14:00 WIB.
Penutupan jalan: Kehadiran mereka membuat ruas jalan utama di depan DPR menuju Slipi ditutup. Hanya menyisakan ruas jalur Busway. Busway dan berbagai kendaraan roda dua serta empat masih dapat melintasi jalan raya depan Gedung DPR/MPR melalui jalur busway.
Polda Metro Jaya sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas jika diperlukan penutupan jalan seiring dengan membludaknya peserta aksi unjuk rasa. Penutupan jalan dari kawasan Jalan Layang, semua akan dialihkan ke arah Jalan Gerbang Pemuda.
Dari jalan itu, pengendara bisa putar balik naik jalan layang kembali ke Semanggi. Selain itu, pengendara juga bisa belok kiri ke arah Jalan Asia Afrika atau bisa belok kanan masuk Lapangan Tembak sehingga nanti bisa ke arah Palmerah.
BEM SI terpecah: Saat ini, massa yang berunjuk rasa hanya dari BEM SI Rakyat Bangkit. Dosen Universitas Indonesia Ade Armando – yang mendadak muncul di lokasi – menyesalkan aliansi BEM SI harus terpecah. BEM SI terpecah menjadi BEM SI Rakyat Bangkit dan BEM SI Kerakyatan.
Selain itu, juga ada aliansi mahasiswa Indonesia (AMI) yang disebut merupakan bagian dari BEM SI Kerakyatan. Setidaknya saat ini ada lima aliansi BEM.
Kerahkan pengamanan: Polda Metro Jaya melakukan pengamanan. Berdasarkan pantauan Asumsi.co, pada pukul 11.37 WIB, sudah terparkir bus milik TNI-Polri. Bahkan, terlihat juga sejumlah kendaraan taktis milik polisi, seperti mobil water canon, barracuda, pemadam kebakaran (damkar) dan mobil Raisa (pengurai massa).
Antisipasi pelajar-anarko: Polres Metro (Polrestro) Tangerang Kota menyiagakan 1.361 personel gabungan bersama TNI untuk mengantisipasi adanya kelompok pelajar dan anarko terlibat unjuk rasa mahasiswa.
Pengawasan dilakukan agar unjuk rasa mahasiswa berjalan lancar dan tidak melibatkan berbagai kelompok lain yang dapat menimbulkan hal negatif.
Demo di tol: Ratusan mahasiswa melakukan aksi demo dengan memblokade Gerbang Tol Gedong, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (11/4/2022). Hal tersebut membuat kemacetan panjang di daerah itu.
Koordinator aksi, Karim mengatakan, aksi blokade itu dilakukan sebagai upaya menyuarakan sejumlah tuntutan mahasiswa kepada pemerintah.
“Kita memblokade jalan supaya ada atensi. Sampai saat ini saya akan terus komunikasi dengan kawan-kawan korlap dan para pimpinan yang lainnya dari Unindra (Universitas Indraprasta) sampai saat ini,” kata Karim.
Baca Juga:
Massa BEM SI Mulai Padati Depan Gedung DPR