Internasional

Presiden Ukraina Minta PBB Bubarkan Diri

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
(ANTARA/Reuters/Marko Djurica/as)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) membubarkan diri bila tak segera mengeluarkan Rusia dari keanggotaan organ PBB.

Depak Rusia: Dikutip dari France24, Rabu (6/4/2022), Zelensky berpikiran dengan mendepak Rusia dari dewan itu, maka negeri Beruang Merah itu tak bisa lagi melontarkan veto terhadap resolusi yang mengecam invasinya ke Ukraina. 

Anggota tetap: Rusia merupakan salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto. Negara ini telah berulang kali menggunakan hak veto untuk memblokir resolusi dan negosiasi di panggung global. 

“Jika tidak ada alternatif dan tidak ada pilihan, maka opsi selanjutnya silakan membubarkan diri Anda. Hadirin sekalian, apakah Anda siap untuk menutup PBB? Dan waktu hukum internasional hilang? Jika jawaban Anda tidak, maka Anda harus segera bertindak,” dia melanjutkan. 

Gambaran kekejaman Rusia: Zelensky memberikan gambaran mengerikan tentang kekejaman yang dituding dilakukan oleh pasukan Rusia terhadap warga sipil di Bucha, sebuah kota di luar ibu kota Ukraina, Kyiv, dan menayangkan video grafis yang menunjukkan mayat, termasuk beberapa anak. 

Zelensky menggambarkan kekejaman tentara Rusia kepada warganya. Tentara Rusia membunuh warganya yang tengah berada di apartemen. Tentara Rusia juga meledakkan granat di rumah warga, melindas mobil mereka sementara masih ada orang di dalam mobil itu. Lebih lagi, lanjut dia tentara Rusia memotong anggota badan dan menyayat leher warganya. 

Tindakan yang dilakukan pasukan Kremlin di negaranya, kata Zelensky tak ubahnya apa yang dikerjakan oleh kelompok teroris ISIS. 

“Wanita diperkosa dan dibunuh di depan anak-anak mereka, lidah mereka dicabut hanya karena para penyerang tidak mendengar apa yang ingin mereka dengar dari merek,” tegas dia. 

Dugaan pembantaian massal: Invasi Rusia ke Ukraina disebut memakan banyak warga sipil di wilayah Bucha, Ukraina. Insiden dugaan pembantain massal di kota itu menyulut kemarahan negara-negara sekutu Barat. 

Sederet negara Uni Eropa seperti Prancis dan Jerman mengatakan akan menyuruh pulang diplomat Rusia pada Senin (4/4/2022). Denmark pun berencana mengikuti langkah serupa dengan mengusir 15 diplomat Rusia dari negaranya. 

Rusia sendiri menampik tudingan itu, mereka bilang kekejaman yang dipertontonkan di Bucha tak lebih dari sandiwara.

Baca Juga:

Rusia Bantah Tuduhan Bantai Warga Sipil Bucha 

Ratusan Ribu ODHA di Ukraina Dapat Pasokan Obat 

Denmark Akan Usir Diplomat Rusia Usai Insiden Bucha ​

Share: Presiden Ukraina Minta PBB Bubarkan Diri