Isu Terkini

Kronologi Greenpeace Cegat Kapal Pertamina dari Rusia

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Instagram Greenpeace International

Sejumlah aktivis Greenpeace memblokir pengiriman 100 ribu ton minyak mentah yang dibawa dengan dua kapal tanker dari Rusia di perairan Frederikshavn, Denmark pada Kamis (31/3/2022) lalu. Salah satu kapal tersebut merupakan kapal milik PT Pertamina (Persero). 

Dilaporkan Sky News, Greenpeace memang tengah menggalang kampanye embargo bahan bakar Rusia untuk menghentikan pendanaan invasi ke Ukraina. 

Picu perang: Olga Lupilina, salah satu dari selusin aktivis yang berkemah di laut. Ia merupakan warga Rusia. Ia mengatakan akan menggunakan tubuhnya untuk menghalangi kapal.

“Bersama dengan aktivis lain dari seluruh Eropa, saya menggunakan tubuh saya untuk menghalangi kapal tanker itu,” ujar Olga. 

Olga menyampaikan bahwa minyak kerap mendorong perang dan juga krisis iklim di dunia. 

Bahan bakar invasi: Birgitte Lesanner dari Greenpeace Nordic mengatakan, invasi Rusia ke Ukraina telah membuat banyak orang menyadari bahwa bahan bakar fosil tidak hanya merusak iklim, ketergantungan pada minyak, batu bara, dan gas, tetapi juga mendorong perang, konflik, dan ketidakadilan. 

“Setiap kali minyak atau gas Rusia dibeli, dada perang Putin tumbuh dan sejauh ini, setidaknya 299 supertanker dengan bahan bakar fosil telah meninggalkan Rusia sejak dimulainya perang di Ukraina. Itu jelas salah.” lanjut dia.

Juru Bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager menyampaikan, para aktivis mulai memblokade supertanker Pertamina Prime dan tidak membiarkan kapal lain, Seaoath mendekati tanker itu. 

“Pada pukul 11.00 (09.00 waktu Indonesia) para aktivis mulai memblokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain Seaoath mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak,” kata Emma Oehlenschlager, dilaporkan dilaporkan France24. 

Cara blokade: Para aktivis itu memblokir akses kapal dengan berenang dan menggunakan kayak di sekeliling kapal. 

Mereka membawa spanduk bertuliskan ‘Berhenti Mengobarkan Perang’. Ada pula yang menuliskan ‘Perang Bahan Bakar’.Oehlenschlager mengklaim aksi tersebut berhasil menghentikan pengiriman minyak setelah beberapa aksi serupa dilancarkan dalam dua pekan terakhir. 

“Baru kali ini kami berhasil menghentikan pengiriman. Dalam kasus lain, kapal tanker dialihkan atau dipercepat. Mereka sekarang akan mempertahankan blokade selama mungkin untuk memastikan kapal tidak bisa saling berdekatan untuk melakukan transfer,” ucapnya. 

Dalam foto yang dipublikasikan Sky News tampak tanker itu bertuliskan “Pertamina Prime” lengkap dengan logo Pertamina di salah satu sisinya.

Baca Juga:

Presiden Ukraina Muncul di Grammy Awards 2022 

Melongok Kuburan Massal di Bucha Ukraina 

Situasi Terkini Invasi Rusia ke Ukraina

Share: Kronologi Greenpeace Cegat Kapal Pertamina dari Rusia