Isu Terkini

Jokowi: Pemindahan Ibu Kota Bukan Untuk Gagah-gagahan

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
ANTARA/MENTARI DWI GAYATI

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemindahan Ibu Kota
Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan sebuah cita-cita
besar untuk mewujudkan Indonesia sentris, bukan Jawa sentris.

“Kita ingin Indonesia bukan Jawa sentris, tapi
Indonesia sentris. Pemindahan Ibu Kota Negara bukan proyek mercusuar, bukan
untuk gagah-gagahan,” kata Presiden dalam sambutannya pada Pelantikan dan
Pengukuhan DPP PA GMNI Periode 2021-2026 yang dipantau secara virtual, Sabtu
(27/3/2022) seperti dilansir Antara.

Dalam sambutannya, Kepala Negara meminta seluruh anggota DPP
Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP PA GMNI) menekankan
bahwa tanggung jawab untuk memajukan kemerdekaan dan menyejahterakan seluruh
masyarakat Indonesia mencakup wilayah dari Sabang sampai Merauke, Miangas
sampai Pulau Rote.

Bikin Terobosan: Presiden Jokowi mengajak seluruh kader GMNI
untuk berani membuat terobosan dan tidak menggantungkan diri pada negara lain.

Oleh sebab itu, katanya, pemerintah memulai pembangunan Ibu
Kota Negara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada 20 Maret
2022.

Digagas Soekarno: Presiden menegaskan bahwa cita-cita untuk
memindahkan IKN telah digagas oleh Presiden Ke-1 Republik Indonesia Soekarno,
yang hendak memindahkan ibu kota ke Palangka Raya sejak 1957.

Menurut Presiden, proyek pemindahan IKN ke Kalimantan Timur
merupakan perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat.

“Pulau Kalimantan adalah mutiara Indonesia berada di
zamrud khatulistiwa. Transformasi besar yang kita lakukan bukan semata-mata
pindah Ibu Kota Negara, kita harus menjadi ekonomi kuat dan mandiri,” kata
Presiden.

Baca Juga

Share: Jokowi: Pemindahan Ibu Kota Bukan Untuk Gagah-gagahan