Olahraga

Arab Saudi Diserang Kelompok Houthi, Formula 1 Tetap Digelar

Tesalonica — Asumsi.co

featured image
ANTARA/REUTERS/Hamad I Mohammed

Formula 1 memutuskan tetap menggelar Grand Prix Arab Saudi
setelah mendapat jaminan keamanan dari otoritas setempat menyusul serangan
terhadap fasilitas Aramco, tak jauh dari sirkuit di Jeddah, Jumat waktu
setempat.

Kelompok Houthi dari Yaman menyatakan mereka meluncurkan
serangan ke fasilitas energi Arab Saudi, mengenai stasiun distribusi produk
minyak perusahaan milik negara Aramco. Dua tangki minyak terbakar namun dilaporkan
tidak ada korban jiwa.

“Kami telah menerima jaminan total bahwa keamanan
negara menjadi yang utama,” kata CEO Formula 1 Stefano Domenicali setelah
bertemu dengan para pebalap, tim dan perwakilan pemerintah setempat, seperti
dikutip Reuters.

“Mereka telah memasang semua sistem untuk melindungi
wilayah ini, kota, tempat di mana kita akan balapan. Jadi kami merasa yakin dan
kami harus percaya dengan otoritas setempat dalam hal itu.”

Targetkan Infrastruktur: Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem
berbicara di samping Domenicali, mengatakan serangan tersebut menargetkan
infrastruktur ekonomi dan bukannya warga.

“Kami mendapat jaminan tertinggi bahwa ini adalah
tempat yang aman, semua hal ini akan aman dan mari kita balapan,” kata Ben
Sulayem.

Tanda-tanda pertama serangan terlihat ketika asap hitam
mengepul di Jeddah di sebelah timur sirkuit ketika para pebalap menjalani sesi
latihan pertama yang berjalan lancar pada Jumat.

Sesi kualifikasi Formula 2 juga berjalan sesuai jadwal. Akan
tetap start dari sesi latihan kedua F1 tertunda 15 menit karena tim dan pebalap
dipanggil untuk rapat dengan Domenicali.

Sepakat: Bos Mercedes Toto Wolff mengatakan tim-tim telah
sepakat untuk melangsungkan balapan dan bos tim Red Bull Christian Horner
mengutuk serangan tersebut.

“Segala tindak terorisme tidak bisa dimaafkan,”
kata Horner kepada Sky Sports F1. “Olahraga ini tidak seharusnya
diintimidasi ke dalam posisi dan situasi seperti itu tidak dapat
diterima.”

Kelompok Houthi yang didukung Iran telah memerangi koalisi
yang dipimpin Arab Saudi selama tujuh tahun.

Kelompok itu meluncurkan rudal dan drone ke fasilitas energi
dan desalinasi air milik Arab Saudi pada Minggu pekan lalu, kata kementerian
energi dan kantor berita setempat.

Pada Desember, ledakan menimpa mobil tim Prancis yang
mengikuti Reli Dakar di Arab Saudi.

Sumber Reuters pada Februari menyatakan penyelidik Prancis
menemukan jejak bahan peledak di mobil yang hancur tersebut.

Sementara menteri luar negeri Arab Saudi menyatakan
investigasi awal terkait ledakan mobil itu tidak menimbulkan kecurigaan atas
tindakan kriminal.

Baca Juga

Share: Arab Saudi Diserang Kelompok Houthi, Formula 1 Tetap Digelar