Internasional

Jepang Bekukan Aset Bank Sentral Rusia Sebagai Bentuk Sanksi Baru

Thomas — Asumsi.co

featured image
ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/wsj

Jepang pada Selasa (1/3/2022) bergabung dengan Amerika Serikat dan sekutu lainnya dalam menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia. Jepang membekukan aset milik para pemimpin dan tiga lembaga keuangan negara itu.

Aset Putin: Jepang membekukan aset yang dipegang oleh enam pejabat Rusia termasuk Presiden Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov. Jepang juga akan membekukan aset bank milik negara Rusia, yakni Promsvyazbank dan Vnesheconombank serta bank sentral negara itu.

Larang ekspor: Sanksi lainnya yang dijatuhkan Jepang ialah dengan melarang ekspor ke 49 entitas Rusia.

“Kami telah sepakat tentang perlunya mengambil sanksi yang kuat terhadap Rusia,” ucap Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Selasa setelah pertemuan daring dengan para pemimpin Barat termasuk Presiden AS Joe Biden, dikutip dari Reuters.

Susul sanksi AS: Sebelumnya, pada Senin (28/2/2022) Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap bank sentral Rusia dan sumber kekayaan lain milik negara itu. Sanksi itu memberikan pukulan telak terhadap ekonomi Rusia dan juga menghukum Moskow atas invasi ke Ukraina.

Setelah itu, Kishida telah mengumumkan rencana Tokyo untuk bergabung dalam memberikan sanksi internasional kepada Rusia, yang termasuk membatasi transaksi dengan bank sentral Rusia.

Cadangan devisa Rusia: Sekadar informasi, data bank sentral Rusia mengungkap negara itu memiliki cadangan devisa senilai 585,3 miliar dolar AS pada Juni 2021, di mana 5,7 persen di antaranya dalam mata uang yen.

Baca Juga:

Disney dan Warner Bros Tangguhkan Rilis Film di Rusia

Warga Rusia Dilarang Transfer Valas ke Luar Negeri Mulai 1 Maret 2022

Rusia Dipastikan Tersingkir dari Kualifikasi Piala Dunia Usai Sanksi FIFA

Share: Jepang Bekukan Aset Bank Sentral Rusia Sebagai Bentuk Sanksi Baru