Rusia mengatakan sanksi negara-negara Barat yang diberlakukan terhadap Presiden Vladimir Putin tidak ada gunanya. Mereka sesumbar ekonomi negaranyanya sudah siap, meski sanksi keuangan yang dikenakan terhitung berat imbas dari invasi Rusia ke Ukraina.
Perubahan realitas Ekonomi: Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan realitas ekonomi Rusia telah berubah. Dirinya mengatakan tidak ada alasan untuk meragukan efektivitas dan keandalan bank sentral.
“Realitas ekonomi telah banyak berubah. Rusia memang menghadapi sanksi berat dan itu bermasalah, tetapi Rusia memiliki potensi untuk mengimbangi kerugiannya,” kata Peskov dikutip Reuters.
Kebijakan ekonomi bank sentral: Adapun bank sentral Rusia telah mengambil kebijakan untuk mengantisipasi sanski Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Salah satunya dengan menaikkan suku bunga menjadi 20 persen.
Bank juga telah memperkenalkan beberapa kontrol modal karena Barat berusaha membatasi kemampuannya untuk menyebarkan US$640 miliar cadangan valas dan emas dan mengeluarkan bank-bank besar Rusia dari jaringan keuangan SWIFT.
Sanksi ini diperkirakan bakal menyulitkan pemberi pinjaman dan perusahaan untuk melakukan dan menerima pembayaran. Dampaknya, mata uang Rusia, rubel jatuh ke rekor terendah.
Tak perlu dihiraukan: Peskov mengklaim Rusia telah membuat rencana untuk waktu yang cukup lama untuk kemungkinan sanksi, termasuk yang paling parah. Dengan demikian, Presiden Vladimir Putin tak perlu menghiraukan sanksi barat.
“Ada rencana tanggapan, mereka dikembangkan dan diimplementasikan ketika masalah muncul. Putin cukup acuh tak acuh. Sanksi itu berisi klaim yang tidak masuk akal tentang beberapa aset, sedangkan Presiden tidak memiliki aset selain yang telah dia nyatakan,” katanya.
Yakin efektif: Menurut Peskov, Putin akan membahas masalah ekonomi dengan para pejabat termasuk Gubernur Bank Sentral Elvira Nabiullina, Menteri Keuangan Anton Siluanov, dan German Gref, CEO pemberi pinjaman dominan Sberbank.
“Kami tidak memiliki alasan untuk meragukan efektivitas dan keandalan bank sentral kami. Tidak ada alasan untuk meragukannya sekarang,” pungkasnya.
Baca Juga:
Roman Abramovich Dikabarkan Pimpin Perundingan Rusia-Ukraina
Ukraina dan Rusia Mulai Gelar Perundingan di Belarusia
Utusan Ukraina dan Rusia Akan Bertemu, Presiden Zelensky Ragukan Hasilnya