Bisnis

Panduan Memilih Token Layer 2 yang Tepat untuk Investasi

Admin — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi Ethereum (Unspalash/ Drawkit Illustrations)

Seiring meningkatnya penggunaan blockchain, kebutuhan akan solusi skalabilitas juga ikut berkembang. Layer 2 hadir sebagai solusi yang dibangun di atas jaringan utama seperti Ethereum untuk meningkatkan kecepatan dan menurunkan biaya transaksi. Potensinya yang besar, membuat token Layer 2 semakin diminati oleh investor kripto yang ingin mendapatkan keuntungan jangka panjang dari pertumbuhan ekosistem blockchain.

Namun, tidak semua token Layer 2 memiliki prospek yang sama. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih token untuk investasi. Salah satunya adalah keterkaitannya dengan jaringan utama seperti Ethereum yang saat ini mendominasi sektor DeFi dan NFT. Maka dari itu, memahami harga ETH sekarang juga menjadi acuan penting untuk mengukur potensi dari token Layer 2 yang berjalan di atasnya.

Panduan Memilih Token Layer 2 yang Tepat untuk Investasi

Berikut enam panduan penting yang bisa dijadikan acuan sebelum memilih token Layer 2 untuk investasi jangka pendek maupun panjang.

1. Periksa Skalabilitas Teknologi

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah seberapa jauh teknologi Layer 2 tersebut mampu meningkatkan skalabilitas jaringan utama. Tujuan utama Layer 2 adalah untuk mempercepat transaksi dan mengurangi biaya tanpa mengorbankan keamanan.

Pastikan proyek tersebut menawarkan inovasi teknologi yang jelas, seperti rollup (Optimistic dan ZK-Rollup), state channels, atau sidechains. Proyek seperti Arbitrum dan zkSync misalnya, sudah terbukti mampu menangani ribuan transaksi per detik dan menjadi pilihan utama bagi banyak dApp.

2. Cek Adopsi dan Kemitraan Proyek

Tingkat adopsi menunjukkan seberapa banyak proyek dan pengguna yang memanfaatkan jaringan Layer 2 tersebut. Semakin tinggi angka ini, semakin besar pula kepercayaan pasar terhadap proyek tersebut.

Periksa pula kemitraan strategis yang dimiliki, seperti kolaborasi dengan protokol DeFi, bursa kripto, atau pengembang NFT. Token Layer 2 yang aktif digunakan dalam ekosistem Ethereum dan memiliki kolaborasi dengan proyek besar umumnya punya prospek pertumbuhan yang kuat.

3. Tinjau Tokenomik dan Supply

Tokenomik mencakup distribusi token, inflasi, utilitas, dan mekanisme burning. Proyek dengan struktur tokenomik sehat cenderung lebih stabil dan menarik bagi investor jangka panjang.

Perhatikan juga total pasokan token dan bagaimana distribusinya. Token dengan supply terbatas dan distribusi yang tidak terpusat pada tim inti lebih menjanjikan dari segi pertumbuhan nilai dan keberlanjutan ekosistemnya.

4. Evaluasi Aktivitas Komunitas dan Developer

Salah satu indikator vital keberhasilan proyek kripto adalah aktivitas komunitas dan kontribusi dari para pengembang. Proyek Layer 2 yang aktif di media sosial, GitHub, dan forum-forum diskusi menunjukkan adanya perkembangan yang berkelanjutan.

Komunitas yang kuat juga mendorong adopsi yang lebih cepat serta memastikan adanya transparansi dari pihak pengembang. Hindari proyek yang stagnan atau memiliki riwayat update yang jarang, karena ini bisa menjadi sinyal risiko tinggi.

5. Analisis Likuiditas dan Listing di Bursa

Likuiditas memengaruhi seberapa mudah investor bisa membeli atau menjual token tersebut. Token Layer 2 yang sudah terdaftar di banyak bursa besar seperti Bybit, umumnya memiliki volume perdagangan tinggi dan lebih mudah diakses.

Selain itu, listing di bursa besar juga menunjukkan bahwa proyek tersebut sudah melewati proses audit dan uji kelayakan tertentu, sehingga memberikan jaminan keamanan dan kredibilitas yang lebih baik dibanding token yang hanya tersedia di bursa kecil.

6. Pertimbangkan Faktor Keamanan dan Audit

Terakhir, pastikan proyek Layer 2 tersebut telah melalui proses audit keamanan dari lembaga terpercaya. Layer 2 berinteraksi langsung dengan blockchain utama, sehingga celah keamanan sedikit saja bisa berdampak besar bagi pengguna.

Baca laporan audit dan periksa apakah proyek memiliki bug bounty program. Selain itu, proyek yang memiliki mekanisme keamanan tambahan seperti fraud-proof atau validity-proof cenderung lebih dipercaya oleh komunitas kripto global.

Investasi di token Layer 2 bisa menjadi peluang besar, terutama di era di mana jaringan utama seperti Ethereum semakin padat. Namun, memilih token yang tepat tidak bisa dilakukan secara asal. Perlu riset yang mendalam terhadap teknologi, adopsi, tokenomik, hingga keamanannya. Langkah-langkah di atas bisa menjadi panduan awal untuk membuat keputusan investasi yang lebih terukur dan aman.

Jika tertarik memulai investasi pada token Layer 2 terbaik, Bybit menyediakan berbagai pilihan aset dan fitur analitik yang mendukung proses pengambilan keputusan. Kunjungi situs resmi Bybit untuk informasi lebih lanjut.

Share: Panduan Memilih Token Layer 2 yang Tepat untuk Investasi