Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tengah melakukan rekayasa atau modifikasi cuaca untuk menekan intensitas hujan di wilayahnya. Upaya ini bakal dilakukan dalam dua tahap sampai akhir Desember 2024 nanti.
Penjabat (Pj.) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp4 miliar guna mengupayakan hal tersebut.
“Anggarannya yang tersedia di BPBD saat ini kurang lebih sekitar Rp4 miliar. Ini nanti kita akan optimalkan sesuai dengan kebutuhan,” kata Teguh kepada awak media di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Upaya untuk memodifikasi cuaca dilakukan menyusul prediksi cuaca ekstrem yang bakal melanda Jakarta sepanjang akhir tahun. Pemprov Jakarta menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) guna melakukan tugas tersebut.
“Rekayasa cuaca tidak berarti akan menghentikan hujan, tapi paling tidak akan mengurangi intensitas hujan secara signifikan,” kata Teguh.
Dia menerangkan bahwa rekayasa cuaca tahap pertama sudah dimulai sejak 7-9 Desember 2024. Untuk tahap kedua, akan berlangsung sekitar pertengahan Desember 2024.
Sebelumnya, BMKG mengingatkan prakiraan cuaca ekstrem yang bakal melanda Jakarta dan kota di sekitarnya menjelang akhir tahun. BMKG juga memperpanjang status peringatan dini cuaca ekstrem hingga 15 Desember 2024 seiring dengan terus meningkatkan curah hujan di wilayah Jabodetabek.
“Akan berlanjut tanggal 15 terutama yang perlu diwaspadai, menjelang tanggal 15 itu akan meningkat secara bertahap, kemudian puncaknya itu sekitar tanggal 15 bisa mencapai 100 mm per hari hujannya, sehingga perlu diwaspadai,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati baru-baru ini.
Baca Juga:
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Indonesia dalam Sepakan ke Depan
BMKG: Gempa Besar dari 2 Megathrust di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu
Ancaman Gempa dan Tsunami Dahsyat Megathrust 8,7 Magnitudo Mulai Diteliti BMKG