Rezim Assad di Suriah Tumbang

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Flickr/PAN Photo/Mantan Presiden Suriah, Bashar al-Assad

Rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah tumbang setelah pejuang oposisi mengambil alih Istana Presiden di Damaskus dalam serangan cepat yang merebut kendali ibu kota itu, pada Minggu (8/12/2024) waktu setempat. Serangan itu membuat massa turun ke jalan untuk merayakan berakhirnya kekuasaan keluarga al-Assad selama 53 tahun.

Televisi pemerintah Suriah menayangkan pernyataan video oleh sekelompok pria yang mengatakan Presiden Bashar al-Assad telah digulingkan dan semua tahanan telah dibebaskan.

Seorang pria yang membacakan pernyataan tersebut mengatakan kelompok oposisi, yang dikenal sebagai Ruang Operasi untuk Menaklukkan Damaskus, menyerukan kepada semua pejuang dan warga oposisi untuk melestarikan lembaga-lembaga “negara Suriah yang bebas”.

“Kota Damaskus telah dibebaskan. Tiran Bashar al-Assad telah digulingkan. Semua tahanan telah dibebaskan dari penjara Damaskus,” kata seorang pemimpin kelompok tersebut, dikutip melalui Al Jazeera.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Rusia kemudian mengatakan Assad telah mengundurkan diri dari jabatan presiden dan meninggalkan Suriah tanpa menyebutkan ke mana tujuannya. Namun, laporan media Rusia mengatakan, Assad bersama keluarga kabur ke Moskow, Rusia.

Dalam sebuah pernyataan video, Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan pemerintah siap untuk “mengulurkan tangan” kepada oposisi dan menyerahkan fungsinya kepada pemerintah transisi.

“Saya berada di rumah dan tidak keluar, dan ini karena saya adalah bagian dari negara ini,” kata al-Jalili dalam sebuah pernyataan video.

Ia mengatakan akan pergi ke kantornya untuk melanjutkan pekerjaan di pagi hari dan meminta warga Suriah untuk tidak merusak properti publik. Pada saat yang sama, Abu Mohamed al-Julani, kepala kelompok pejuang utama Hayat Tahrir al-Sham (HTS), telah memerintahkan pejuang oposisi untuk tidak menyerang lembaga dan layanan publik mana pun.

Perang Suriah meletus sejak 2011 sebagai pemberontakan terhadap kekuasaan al-Assad dan dengan cepat berubah menjadi konflik besar-besaran yang menyeret kekuatan asing. Ratusan ribu orang tewas sementara jutaan orang dipaksa meninggalkan rumah mereka dalam salah satu krisis pengungsi terbesar di dunia.

Assad diketahui telah memerintah Suriah selama 24 tahun. Pemerintahannya di negara itu merupakan penerus ayahnya, Hafez al-Assad sejak 1971 dan berakhir pada 2000 akibat meninggal dunia.

Baca Juga:

Selebgram Ditangkap dan Jadi Tersangka Gegara Jadi Brand Ambassador Situs Judi Online

AMANAH Dorong Anak Muda Aceh Kembangkan Pertanian Modern

Solusi Kemacetan Jakarta, Dharma Pongrekun Berencana Bangun Fly Over dan Underpass Hanya 7 Hari

Share: Rezim Assad di Suriah Tumbang