Kolombia Tepis Klaim PBB Terkait Temuan 20 Ribu Mayat di Hanggar Bandara Bogota

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Kobby Mendez/Ilustrasi Bendera Kolombia

Pemerintah Kolombia menepis klaim Komite Penghilangan Paksa PBB yang mengaku mendengar laporan temuan 20 ribu mayat di Hanggar Bandara Bogota. Otoritas setempat memastikan kabar tersebut palsu setelah melakukan pemeriksaan terhadap 27 hanggar di Bandara Eldorado Bogotá, baru-baru ini. Dari hasil peninjuan tersebut mereka mengatakan tidak menemukan ribuan mayat tanpa identitas sebagaimana klaim PBB.

“Setelah inspeksi selama empat jam, otoritas Kolombia menepis keberadaan adegan mengerikan (ribuan mayat tanpa identitas) seperti yang dituduhkan oleh delegasi PBB,” demikian laporan media setempat, Colombia One, dikutip pada Jumat (6/12/2024).

Tak lama sebelum inspeksi, perusahaan swasta yang mengelola bandara, Opain dan kedokteran forensik setempat juga mengonfirmasi bahwa mereka tidak mengetahui keberadaan hanggar dengan mayat-mayat seperti yang disebutkan oleh para komisioner PBB.

“Menyikapi berita yang dilaporkan di beberapa media tentang dugaan keberadaan hanggar dengan ribuan mayat, OPAIN, konsesi Bandara Internasional El Dorado, menginformasikan kepada publik bahwa pihaknya tidak memiliki pengetahuan mengenai fakta tersebut,” demikian bunyi pernyataan dari perusahaan pengelola bandara tersebut.

Institut Kedokteran Forensik Kolombia juga menyatakan tidak mengetahui keberadaan hanggar tersebut dan menegaskan bahwa tidak menerima permintaan dari otoritas mana pun untuk melakukan studi dan analisis terhadap kasus semacam itu.

Laporan PBB yang dirilis pada 5 Desember itu, memberikan gambaran suram tentang situasi kasus penghilangan paksa dan penanganan mayat tak dikenal di Kolombia.

“Ribuan mayat tak dikenal tergeletak di pemakaman atau gudang yang dikelola dengan buruk, seperti hanggar di bandara Bogotá, di mana sekitar 20.000 mayat tak dikenal saat ini disimpan,” bunyi dokumen PBB tersebut.

Institut Kedokteran Forensik Kolombia menegaskan bahwa tidak ada bukti yang mendukung pernyataan Komite PBB tersebut, sambil memastikan bahwa prosedur forensik untuk identifikasi korban dilakukan sesuai dengan protokol yang ditetapkan, dan sejauh ini belum ada kebutuhan untuk menggunakan fasilitas di luar institut tersebut.

Studi dari Komite Penghilangan Paksa PBB menyatakan bahwa jumlah penghilangan paksa di Kolombia dapat berkisar antara 98.000 hingga 200.000 orang. Namun, angka-angka ini tetap tidak pasti karena kurangnya basis data terpadu, sesuatu yang tidak pernah berhasil diwujudkan oleh Kolombia bahkan pada masa-masa tergelap konflik bersenjata internalnya.

Baca Juga:

AS Kembali Veto Resolusi PBB Terkait Gencatan Senjata di Gaza untuk Keempat Kalinya

Prabowo Nyatakan Siap Kirim Pasukan ke Palestina Seusai Bertemu Sekjen PBB

Paus Fransiskus Desak PBB Selidiki Genosida Gaza yang Dilakukan Israel

Share: Kolombia Tepis Klaim PBB Terkait Temuan 20 Ribu Mayat di Hanggar Bandara Bogota