Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengharapkan rakyatnya mengerti atas keputusan dirinya untuk memberikan pengampunan alias grasi kepada putranya, Hunter Biden yang tengah terjerat kasus pajak dan kepemilikan senjata api ilegal. Pasalnya keputusan ini telah mengingkari janji publik yang dia buat berulang kali sebelum dan sesudah mengundurkan diri dari pencalonan presiden tahun 2024.
Biden menyatakan, dirinya terpaksa mengambil langkah itu lantaran ada intervensi politik terhadap kasus anaknya.
“Sepanjang karier saya, saya telah mengikuti prinsip sederhana: katakan saja kebenaran kepada rakyat Amerika. Mereka akan bersikap adil. Inilah kebenarannya: Saya percaya pada sistem peradilan, tetapi saat saya bergumul dengan hal ini, saya juga percaya politik yang kasar telah mencemari proses ini dan menyebabkan ketidakadilan…”ujar Biden melalui pernyataannya pada Minggu (1/12/2024) waktu setempat.
“Saya berharap rakyat Amerika akan mengerti mengapa seorang ayah dan seorang Presiden mengambil keputusan ini,” imbuhnya.
Grasi ini berarti Hunter Biden tidak akan dijatuhi hukuman atas kejahatannya, dan menghilangkan kemungkinan dia akan dipenjara. Para hakim yang menangani kasusnya kemungkinan akan membatalkan sidang vonis yang dijadwalkan pada 12 Desember untuk kasus senjata dan 16 Desember untuk kasus pajak.
Biden berdalih, pemberian grasi terhadap anaknya terpaksa dilakukan lantaran dia menuding Hunter diperlakukan secara selektif dan tidak adil. Dia bilang, Hunter diperlakukan berbeda dari orang-orang yang melakukan kejahatan serupa.
Biden mengatakan lawan politiknya di Kongres memicu dakwaan ini untuk menyerang dirinya dan menentang pencalonan dirinya untuk berlaga di Pilpres AS 2024 sebelumnya.
Seperti diketahui, dengan memberikan grasi kepada putranya, Joe Biden telah mengingkari janji publik yang dia buat berulang kali sebelum dan sesudah mengundurkan diri dari pencalonan presiden tahun 2024.
Biden dan juru bicara utamanya di Gedung Putih telah dengan tegas menyatakan, termasuk setelah Trump memenangkan pemilu 2024, bahwa dia tidak akan memberikan grasi atau meringankan hukuman Hunter Biden.
Hunter Biden terjerat dalam dua kasus hukum yang melibatkan pelanggaran pajak dan kepemilikan senjata api secara ilegal. Dalam kasus pajak, Hunter Biden didakwa karena gagal membayar pajak penghasilan federal selama beberapa tahun.
Dia dituduh tidak membayar pajak yang signifikan pada penghasilannya, termasuk dari pekerjaan konsultasi luar negeri yang kontroversial, seperti di Ukraina dan Tiongkok. Meskipun jumlah pasti yang terlibat tidak selalu jelas, dia dikritik karena terlambat melunasi pajak yang telah jatuh tempo.
Hunter juga menghadapi dakwaan terkait kepemilikan senjata api secara ilegal. Dia diduga membuat pernyataan palsu saat membeli senjata pada tahun 2018 dengan tidak mengungkapkan bahwa dia saat itu sedang bergumul dengan kecanduan narkoba. Undang-undang federal AS melarang seseorang yang menggunakan atau kecanduan narkoba memiliki senjata api.
Baca Juga:
Jelang Lengser, Presiden AS Joe Biden Ampuni Anak Sendiri atas Dua Tuduhan Kejahatan
Joe Biden Bakal Hapus Utang Ukraina $4,65 M, Bentuk Dukungan Lawan Rusia
AS Nyatakan Dukung Program Makan Bergizi Gratis Usai Prabowo Bertemu Joe Biden