Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) mengancam akan menyerukan boikot terhadap produk dari Erreà, jika produsen pakaian olahraga dan aksesoris asal Italia itu melanjutkan kerja sama sponsorship alias penajaan dengan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA).
Hal ini sehubungan dengan kabar yang menyebutkan Erreà akan menjadi sponsor baru IFA, mulai 1 Januari 2025. Kabar itu datang usai PUMA memastikan bakal memutus kerja sama penajaan dengan IFA mulai tahun depan.
“Kami menyerukan kepada Erreà untuk segera mengakhiri kontraknya dengan IFA guna menghindari keterlibatan dalam kejahatan perang Israel, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida. Jika Erreà melanjutkan sponsor yang kriminal dan tidak etis ini, kami menyerukan untuk melakukan kampanye boikot yang terarah terhadapnya,” demikian bunyi seruan Gerakan BDS, seperti dikutip melalui laman resmi mereka, pada Kamis (28/11/2024).
Laporan tahunan terbaru IFA menunjukkan bahwa kontrak Erreà dengan IFA yang baru ditandatangani pada Agustus 2024, mencakup pemotongan 40 persen dari biaya penajaan dengan PUMA. Nilai penajaan Erreà di IFA lebih kecil ketimbang sponsor sebelumnya, yakni PUMA.
Dalam kontrak tersebut dikatakan, nilai penajaan Erreà hanya sebesar 60 ribu Euro atau sekitar Rp1 miliar per tahun. Padahal saat dengan PUMA nilainya mencapai 100 ribu Euro (Rp1,6 miliar) per tahun.
“Hal ini menunjukkan bahwa IFA mengalami kesulitan dalam menemukan sponsor pengganti yang layak,” katanya.
Seperti diketahui, jenama olahraga PUMA memastikan bakal memutus kerja sama sponsorsihp alias penajaan dengan Timnas Sepak Bola Israel. Keputusan itu dilakukan setelah perusahaan asal Jerman itu menjadi target boikot selama bertahun-tahun menyusul keterlibatannya dengan Israel.
Kendati begitu, Puma memastikan bahwa keputusan itu telah ditimbang sejak lama dan tidak berkaitan dengan aksi boikot terhadap mereka. “Langkah ini sudah direncanakan sejak tahun lalu dan tidak terkait dengan seruan boikot konsumen terhadap Israel di tengah perang Gaza,” ujar juru bicara Puma yang tidak disebutkan namanya.
PUMA telah menjadi sasaran kampanye boikot global yang efektif sejak 2018, ketika 215 tim olahraga Palestina meminta perusahaan Jerman tersebut untuk mengakhiri sponsornya terhadap IFA.
Baca Juga:
Pengakuan Polisi yang Bubarkan Konser Terakhir The Beatles
Uang Kripto Haram Sebagai Mata Uang, Legal Diperjualbelikan
Tiga Anak Saya Diperkosa, Saya Lapor ke Polisi. Polisi Menghentikan Penyelidikan