Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Kamala Harris meminta pendukungnya bersikap legowo atau menerima atas kemenangan rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump dalam Pilpres AS 2024.
Harris berkomitmen untuk melakukan pengalihan kekuasaan secara damai menyusul kemenangan Donald Trump tersebut. Dalam pidato pengakuan kekalahannya pada Rabu (6/11/2024) waktu setempat, Harris juga berjanji untuk melanjutkan perjuangan yang dicetuskan dalam kampanyenya.
“Hari ini, saya berbicara dengan Presiden terpilih (Donald) Trump dan mengucapkan selamat atas kemenangannya. Saya juga mengatakan kepadanya bahwa kami akan membantu dia dan timnya dalam masa transisi dan bahwa kami akan terlibat dalam pengalihan kekuasaan secara damai,” kata kandidat presiden yang masih resmi menjabat sebagai wakil presiden AS itu dalam sambutan di Howard University, Washington, DC., seperti dikutip melalui CNN.
Menurut Harris, dalam pergulatan di iklim demokrasi, memang terdapat kemenangan dan kekalahan. Sebab itu, pihaknya menerima kekalahan dirinya atas kandidat dari Partai Republik tersebut.
“Prinsip dasar demokrasi Amerika adalah bahwa ketika kita kalah dalam pemilihan umum, kita menerima hasilnya. … Pada saat yang sama, di negara kita, kita berutang kesetiaan bukan kepada presiden atau partai, tetapi kepada Konstitusi Amerika Serikat, dan kesetiaan kepada hati nurani dan Tuhan kita,” ujarnya.
“Saya tahu orang-orang merasakan dan mengalami berbagai emosi saat ini. Saya mengerti. Tetapi kita harus menerima hasil pemilihan umum ini,” katanya lagi.
Ia juga menyemangati para pendukungnya agar kekalahan itu tidak membuat mereka berputus asa. Justru Harris meminta sebaliknya, supaya pendukungnya makin giat untuk memperjuangkan apa yang menjadi tujuan mereka.
“Jangan putus asa. Ini bukan saatnya untuk menyerah. Ini saatnya untuk bekerja keras. Ini saatnya untuk berorganisasi, memobilisasi, dan tetap terlibat demi kebebasan dan keadilan serta masa depan yang kita semua tahu dapat kita bangun bersama,” katanya dalam sambutannya selama 12 menit.
Associated Press (AP) melaporkan, Donald Trump kembali memenangkan kursi kepresidenan, mengalahkan calon dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris dalam pemilihan hari Selasa (5/11/2024) waktu setempat.
Sejauh ini, Trump telah mengamankan 295 suara Electoral College, melampaui 270 suara yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilihan. AP telah memproyeksikan hasil di 45 negara bagian, serta Distrik Columbia, tempat Harris diproyeksikan menang. Outlet media itu menyebut Trump menang di 27 negara bagian ini, dan Harris di 18 negara bagian.
Penghitungan suara masih berlangsung, tetapi menurut AP, penghitungan suara untuk suara rakyat mencapai 51 persen suara untuk Trump dan 47,5 persen untuk Harris. Trump telah memenangkan lebih dari 71,7 juta suara, sementara Harris telah memenangkan lebih dari 66,9 juta suara.
Hasil pemilihan bergantung pada hasil dari tujuh negara bagian medan pertempuran yang dikenal sebagai ‘negara bagian mengambang’. Dari negara bagian yang mengambang, AP telah memproyeksikan kemenangan Trump di North Carolina, Georgia, Pennsylvania, dan Wisconsin.
Baca Juga:
Capres AS Kamala Harris Janji Legalkan Ganja Rekreasi di Seluruh Negara Bagian
Kamala Harris Sebut Iran Sebagai Musuh Terbesar Amerika Serikat
Pemimpin Muslim AS Nyatakan Dukungan untuk Kamala Harris