Raja dan ratu Spanyol dilempari lumpur dan benda-benda lain oleh warganya yang marah saat berkunjung ke Valencia, usai banjir besar yang melanda wilayah itu, Minggu (3/11/2024).
Rekaman menunjukkan Raja Felipe VI berjalan menyusuri jalan pejalan kaki, sebelum pengawal dan polisi tiba-tiba kewalahan menghadapi gelombang pengunjuk rasa, yang melontarkan hinaan dan berteriak. Mereka juga melemparkan sejumlah benda, termasuk lumpur, ke arah rombongan Raja Felipe VI.
Al pueblo no le importa si eres tabasqueño o de la Corona Española; al pueblo le importa que no le robes, no le mientas y no le traiciones.
Así el pueblo cuidando a AMLO, quien no nos falló VS así el pueblo rechazando la Corona de Felipe VI por olvidarlos frente una tragedia pic.twitter.com/B3zoLvoFyV
— Rashid de la Peña (@rashidelap) November 3, 2024
Penyiar nasional Spanyol melaporkan bahwa lemparan itu mencakup beberapa batu dan benda-benda lain. Akibat aksi warga yang marah itu, dua pengawal kerajaan dirawat karena luka-luka. Salah satu terlihat dengan luka berdarah di dahinya.
Dilansir melalui BBC, kemarahan sejumlah warga itu disebabkan karena mereka menganggap pihak berwenang kurang maksimal dalam memperingatkan warganya ketika terjadi bencana. Serta dukungan kepada korban banjir yang tidak memadai pascabencana.
Mereka menganggap negara kewalahan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan warganya yang terbiasa hidup di bawah pemerintahan yang efektif.
Rombongan kerajaan berjuang untuk menjaga agar raja tetap berada di sekitar mereka, sementara beberapa pengunjuk rasa melemparkan lumpur dan benda-benda lainnya. Sejumlah gambar menunjukkan lumpur di wajah dan pakaian raja, serta Ratu Letizia dan rombongannya.
Perdana Menteri Sánchez dan kepala pemerintahan daerah Valencia, Carlos Mazón diketahui bergabung dengan rombongan kerajaan tersebut. Namun, mereka segera dievakuasi karena kerumunan semakin memanas.
Hal itu merupakan insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi keluarga kerajaan yang dengan hati-hati menciptakan citra raja yang dipuja oleh negara mereka yang berpenduduk lebih dari 48 juta orang itu. Para warga meneriakkan makin terhadap rombongan bangsawan tersebut.
“Keluar! “Keluar!” “Pembunuh!” teriak massa di Kota Paiporta, Valencia.
Para pengawal membuka payung untuk melindungi para bangsawan dan pejabat lainnya dari lumpur yang beterbangan ke arah mereka.
Diketahui, jumlah korban tewas akibat banjir dahsyat di Valencia, Spanyol, telah mencapai 217 orang. Sejauh ini, otoritas setempat masih terus melakukan pencarian terhadap jasad dan para korban selamat akibat bencana tersebut.
Baca Juga:
Di Tengah Sengketa Pilpres, Mantan Capres Oposisi Venezuela Kabur Minta Suaka ke Spanyol