GeneralIsu Terkini

Banjir Protes Rencana Subsidi KRL Berbasis NIK

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Fasyah Halim/KRL

Pemerintah berencana mengubah skema subsidi KRL Jabodetabek menjadi berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada 2025 mendatang. Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati di Kompleks Parlemen, Jakarta beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, realisasi penerapan tarif subsidi kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek berbasiskan NIK akan sangat bergantung dengan hasil pembahasan lintas sektoral, konsultasi publik, dan respons dari berbagai pemangku kepentingan.

Dia bilang wacana penerapan tarif subsidi KRL Jabodetabek berbasiskan NIK sebenarnya sudah muncul pada 2023. Wacana itu muncul untuk membuat subsidi angkutan umum lebih tepat sasaran.

“Kalau lihat tadi memang ada keterbatasan, yang artinya, berarti kita juga harus menyesuaikan beberapa pos-pos yang biasanya ada setiap tahun, termasuk juga keperintisan sama subsidi itu,” ujar Adita.

Secara infrastruktur, menurut Adita, PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) juga sudah memiliki sistem yang baik, sehingga memungkinkan penerapan subsidi KRL berbasis NIK itu diwujudkan. Dirinya menjamin jika tarif subsidi KRL Jabodetabek berbasiskan NIK diterapkan, maka akan diikuti dengan peningkatan fasilitas kereta dan stasiun bagi masyarakat.

Wacana itu mendapat banjir protes dari sejumlah pihak, termasuk dari komunitas Koalisi Pejalan Kaki. Melalui akun Instagram resminya, koalisi itu mengatakan bahwa akses dan layanan yang sama dalam angkutan umum merupakan hak semua warga, tidak melulu warga dari Jabodetabek.

Kebayang pak @budikaryas [Menhub Budi Karya S.] @kemenhub151 jika warga dari Sabang sampai Merauke harus daftar NIK agar dapat subsidi tepat sasaran yang anda idekan? Kenapa seluruh warga Negara (Sabang – Merauke) bukan cuma warga Jabodetabek? Bagaimana dengan WNA? Mereka harus daftar pake apa jika mau menggunakan angkutan umum KRL ini ?” tulis mereka.

Sejumlah warganet juga menyuarakan penolakan mereka terhadap skema subsidi berbasis NIK.

Bilang aja duitnya abis. Emang selama ini gak tepat sasaran?. Ada gitu orang kaya sengaja naik KRL dempetan kayak ikan?. Ini mah yang korban kelas menengah lagi,” ujar seorang pengguna X.

Baca Juga:

KAI Minta Tambahan Modal Rp2 Triliun untuk Pengadaan KRL

KRL Baru Impor dari China Tiba Bertahap Mulai 2025

Pemerintah Batal Impor KRL Bekas dari Jepang

Share: Banjir Protes Rencana Subsidi KRL Berbasis NIK