Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) mengadakan pelatihan kerajinan tangan untuk warga di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, pada Selasa hingga Rabu (13-14/8/2024). Mereka juga didorong berinovasi dalam hal produksi dan pemasaran.
“Alhamdulillah banyak yang pengrajin kami dapatkan dari pelatihan ini. Kami bisa bersaing dengan produk-produk yang lebih unggul. Support AMANAH cukup banyak,” kata salah seorang perajin lokal, Fitriani, Rabu (14/8/2024).
Kegiatan pelatihan kali ini digelar di Fitri Souvenir yang terletak di Desa Garot, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Kawasan tersebut memang dikenal sebagai sentra kerajinan tangan khas Aceh sejak dulu hingga saat ini.
Produk kerajinan tangan buatan pengrajin di sana umumnya berupa tas, dompet, payung, sarung bantal, baju adat dan aneka bordiran benang emas. Ada pula, makeutub atau kopiah khas Aceh dan produk kerajinan lainnya.
Meskipun sudah lama menjadi produsen kerajinan tangan, produk mereka belum maksimal dipasarkan secara luas. Oleh karena itu, kedatangan AMANAH diharapkan bisa ikut mempromosikan produk mereka ke pasar yang lebih luas.
“Kami di sini mewakili para pengrajin di sini berterima kasih kepada AMANAH. Dengan adanya AMANAH, (produk kerajinan tangan) yang di pelosok-pelosok dapat terekspos, yang tak tahu jadi tahu produk kita,” kata Fitriani mengapresiasi bantuan AMANAH.
Pelatihan yang diadakan oleh AMANAH tidak hanya menyasar ibu-ibu rumah tangga untuk meningkatkan keterampilannya. Lebih dari itu, mereka juga berupaya memperkenalkan pembuatan kerajinan khas Pidie kepada generasi muda setempat.
Regenerasi dibutuhkan untuk melestarikan budaya kerajinan tangan tradisional. Terlebih, industri kerajinan tangan khas Pidie sempat mengalami mati suri akibat pandemi Covid-19 sehingga penjualannya turun drastis.
Keterlibatan pemuda setempat tidak hanya dibutuhkan untuk melakukan inovasi dalam hal produksi kerajinan tangan. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat membantu orang tuanya dalam memasarkan produk-produk buatan mereka memanfaatkan teknologi digital.
“Cukup sedih yang melestarikan cuma orang tua. Orang dewasa yang menjahit. Terpikir oleh saya kalau cuma orang tua yang menjahit, nanti generasi penerusnya bagaimana. Jadi, terpikir untuk ayo bersama kita bangkit, supaya lebih maju, warisan budaya tetap terjaga,” tuturnya.
Pendampingan AMANAH terhadap para pengrajin lokal difokuskan pada inovasi produk dan pemasarannya. Agar lebih mudah dijual, para peserta diajarkan untuk membuat produk kerajinan tangan yang sedang trendi seperti tas, topi, bandana dan kipas.
Baca Juga:
Santri Juara AMANAH Singing Competition 2024 Pukau Musikus Kondang Pongki Barata
AMANAH Gelar Coaching Clinic Robotic Pelajar SMA Se-Aceh: Gagas Robot Bertenaga Surya