TNI Janjikan Terapi Tinggi Badan untuk Joni Bocah Pemanjat Tiang Bendera Agar Lolos Seleksi Tentara

Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjanjikan pemberian terapi tinggi pada kepada Yohanes Gama Marschal Lau atau Joni setelah bocah yang terkenal berkat memanjat tiang bendera itu gagal lolos dalam seleksi masuk Bintara TNI.

Hal itu disampaikan Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Joao Xavier Barreto Nunes kepada Joni ketika keduanya bertemu di  Komando Resort Militer 161/Wirasakti, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Jenderal TNI itu menyampaikan bahwa pihaknya bersedia untuk membina Joni supaya lolos seleksi menjadi prajurit TNI. Joao Xavier mengatakan Joni akan diberikan terapi khusus sehingga bisa meningkatkan tinggi badannya setinggi beberapa centimeter (cm) sehingga dapat memenuhi prasyarat sebagai anggota TNI.

“Ada terapi yang akan diberikan..bisa untuk meningkatkan tinggi badan, nanti akan kita terapkan ke Joni,” kata Joao Xavier kepada awak media belum lama ini.

Bahkan Joao Xavier menawarkan Joni bukan hanya masuk ke Bintara, melainkan juga ke Universitas Pertahanan.

Sebelumnya, Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni, bocah yang dahulu pernah viral memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 RI, menagih janji Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang akan memasukkan dirinya ke dalam keanggotaan TNI. Namun kini Joni justru gagal masuk TNI karena tersandung alasan tinggi badan.

Joni menamatkan sekolah atas di SMA Negeri 1 Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2024 ini. Selepas dari SMA, ia langsung mengikuti seleksi masuk TNI. Namun, ia dinyatakan tidak lolos.

Kepada sejumlah awak media Joni mengaku gagal dalam tes masuk TNI karena tinggi badanya kurang dari standar yang ditetapkan.

“Saya tidak lolos tes karena tinggi badan saya hanya 157 sentimeter,” ujar Joni kepada awak media baru-baru ini.