Luhut Sampaikan Salam Perpisahan ke Jokowi: Selamat Jalan, Bapak Akan jadi Kenangan Indah Bagi Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan salam perpisahan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang akan memasuki masa berakhirnya jabatan sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Luhut mengatakan, kepemimpinan Jokowi akan menjadi kenangan yang indah bagi bangsa ini. Hal itu disampaikan Luhut di hadapan Jokowi dalam acara Peresmian Pabrik Bahan Anoda Baterai Litium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (7/8/2024).
“Selamat jalan Pak, Bapak akan menjadi kenangan yang indah bagi Republik Indonesia. Walaupun masih dua-tiga bulan Pak Presiden, namun menurut saya pribadi sangat menyentuh,” ujar Luhut.
Luhut memuji kiprah Jokowi selama memimpin Indonesia. Menurut dia, mantan gubernur DKI Jakarta itu meninggalkan warisan bagi bangsa Indonesia yang tidak mudah dicapai pemimpin lain. Menurut Luhut, Jokowi telah mewariskan fondasi negara industri bagi Indonesia.
“Saya percaya Bapak Presiden, sepanjang waktu orang akan mengenang bahwa Bapak telah meletakan landasan negara ini menjadi negara industrialisasi bukan hanya pengekspor komoditi,” ujarnya.
Luhut mengenang kebersamaan dengan orang nomor satu di Indonesia itu ketika membahas komitmen agar Indonesia melarang ekspor nikel beberapa tahun lalu. Kendati langkah itu menimbulkan kerugian secara materiel bagi Indonesia, namun menurut Luhut keuntungan lain yang didapat cukup besar.
“Sekarang buahnya kita lihat, kita disegani, dihormati, dan teknologi kita tambah bagus, ekspor kita akan meningkat,” ujarnya.
Sebab itu Luhut meyakini bahwa dalam kurun waktu yang tidak lama lagi akan terjadi peningkatan ekspor produk-produk turunan hilirisasi di Indonesia.
Sebagai informasi, jabatan Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin akan berakhir pada Minggu, 20 Oktober 2024 mendatang. Saat itu juga, Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan mengucapkan sumpah janji dan penandatangan berita acara di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
