Isu Terkini

PBB Sambut Damai Hamas-Fatah: Kunci Palestina Merdeka dan Berdaulat  

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Sekretaris Jenderal  PBB, António Guterres/IG Guterres

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyambut baik keputusan damai antara Hamas dengan Fatah, dua faksi Palestina yang telah lama menjadi rival. Kesepakatan itu ditandatangani lewat sebuah dokumen yang disebut Deklarasi Beijing antara Hamas dan Fatah beserta 12 faksi Palestina lainnya.

Juru Bicara PBB Stéphane Dujarric mengatakan António Guterres selaku Sekretaris Jenderal  PBB menganggap hal tersebut merupakan langkah penting menuju kelanjutan persatuan Palestina.

“Sekretaris Jenderal mendorong semua faksi untuk mengatasi perbedaan mereka melalui dialog dan mendesak mereka untuk menindaklanjuti komitmen yang dibuat di Beijing dan Deklarasi yang mereka tandatangani”, kata Dujarric, sebagaimana dikutip melalui portal resmi PBB, Rabu (24/7/2024).

“Kita telah melihat hal ini sebelumnya, kita telah membicarakannya sebelumnya, dan saya pikir semua langkah menuju persatuan harus disambut dan didorong,” tambahnya.

Menurut dia, persatuan Palestina, seperti yang berulang kali PBB dorong, sangat penting bagi perdamaian dan keamanan, serta untuk memajukan aspirasi rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri. Persatuan ini juga berguna sebagai fondasi bagi negara Palestina yang sepenuhnya independen, demokratis, berdampingan, layak dan berdaulat.

Guterres menyampaikan apresiasinya atas upaya diplomasi yang dilakukan oleh China serta upaya negara-negara lain yang terlibat dalam memfasilitasi proses damai tersebut.

PBB sendiri berkomitmen untuk mengupayakan solusi dua negara yang komprehensif terhadap konflik Israel-Palestina. PBB menginginkan pembagian wilayah Palestina mengacu berdasarkan garis sebelum tahun 1967 yang menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota kedua negara. Hal itu sejalan dengan resolusi PBB dan resolusi hukum internasional.

Hamas telah memerintah Jalur Gaza sejak 2007 ketika mereka memaksa Fatah keluar dari wilayah tersebut setelah memenangkan mayoritas suara dalam pemilu tahun sebelumnya. Fatah memerintah di Tepi Barat dan upaya-upaya sebelumnya untuk mengakhiri pertikaian faksi tersebut terbukti sulit dilakukan.

Perjanjian baru yang difasilitasi China yang dikenal sebagai Deklarasi Beijing melibatkan 14 kelompok Palestina yang berbeda. Empat elemen utama perjanjian tersebut adalah pembentukan pemerintahan persatuan nasional sementara, pembentukan kepemimpinan Palestina yang bersatu menjelang pemilu mendatang, pemilihan bebas Dewan Nasional Palestina yang baru, dan deklarasi umum persatuan dalam menghadapi serangan Israel yang sedang berlangsung.

Share: PBB Sambut Damai Hamas-Fatah: Kunci Palestina Merdeka dan Berdaulat