Seorang petugas pemadam kebakaran di Kota Depok, Jawa Barat dipanggil atasannya akibat membuat video berkonsep “room tour” yang memperlihatkan sejumlah fasilitas dan alat operasional pemadam kebakaran yang rusak.
Petugas pemadam kebakaran bernama Sandi Butar Butar itu diminta untuk menghadap atasannya, yakni Kepala UPT Damkar Cimanggis pada Selasa (23/7/2024) pukul 11.00 WIB. Bukan hanya dia, namun tiga rekan Sandi lainnya juga diminta untuk menghadap.
Hal itu disampaikan Sandi melalui sebuah video menyusul video “room tour.” Dalam video tersebut, Sandi meminta agar tiga rekannya jangan turut diseret dalam masalah itu. Dia menyatakan bersedia untuk mempertanggungjawabkan sepenuhnya isi dalam video room tour tersebut.
“Untuk para pejabat Dinas Pemadam Kebakaran, Anda harus berjiwa besar dan berjiwa satria, untuk tidak memanggil teman-teman saya, limpahkan kesalahan terhadap saya, saya siap menanggungnya,” demikian kata Sandi sebagaimana dikutip melalui video yang beredar di media sosial, Senin (22/7/2024).
Bukan hanya itu, Sandi juga meminta polisi untuk memeriksa para pejabat di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok. Hal itu terkait dengan kecurigaan Sandi akan adanya kemungkinan dugaan penyelewengan anggaran di sana.
“Dan kumpulkan kami anggota di lapangan tinggal menjawab ya atau tidak. Apabila pejabat itu terbukti melakukan penyelewengan, langsung tangkap,” ujarnya.
Dalam video room tour diketahui, Sandi memperlihatkan sejumlah peralatan juru padam yang telah mengalami kerusakan. Video itu memperlihatkan dua gergaji mesin yang menurutnya telah rusak sehingga tidak bisa digunakan untuk menolong warga.
Dia bilang bahwa ketika ada panggilan bantuan mengenai pohon tumbang di kantornya, pihaknya mengaku bukan tidak mau membantu melainkan ‘sensor’ mereka rusak.
“Setiap ada telepon di UPT kami dan UPT-UPT lainnya mengenai pohon tumbang. Bukan kami tidak mau mengerjakan, tapi sensor kami rusak,” demikian ucap Sandi melalui video tersebut.
Sandi mengklaim kantor tempatnya sudah pernah membuat nota dinas dan melaporkan kerusakan sebagaimana yang ditunjukkan dalam video. Namun menurut dia, hal itu belum mendapat respons dari pihak terkait.
Kepala DPKP Kota Depok, Adnan Mahyudin mengklarifikasi pernyataan Sandi. Dia memang mengakui bahwa terdapat dua armada mobil pemadam kebakaran yang mengalami kerusakan dari total 29 unit armada. Menurut dia, sejauh ini pihaknya masih menunggu suku cadang kendaraan tersebut yang masih dalam proses pemesanan.
Dia menerangkan bahwa armadanya merupakan kendaraan karoseri atau rakitan yang berbeda dengan mobil umumnya. Sehingga untuk memperbaikinya harus sesuai dengan rakitan karoseri.
Pihaknya mengaku rutin melakukan perawatan berkala pada armadanya. Anggaran pemeliharaan armada di DPKP Depok pada 2024 mencapai Rp700 juta untuk seluruh armada.