Perban telinga menjadi tren kekinian bagi para pendukung mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Tren itu berkembang setelah Trump memerban telinga kanannya akibat luka tembakan dalam upaya pembunuhan pada akhir pekan lalu.
Tren perban telinga palsu ini banyak diikuti pendukung Trump pada Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee minggu ini. Hal ini sebagai tanda dukungan simbolis terhadap Donald Trump.
Trump muncul di konvensi tersebut dengan mengenakan perban besar akibat bekas peluru. “Kami membantu Presiden Trump menetapkan pernyataan mode baru,” kata delegasi Arizona Susan Ellsworth, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/7/2024).
“Kami berdiri dalam solidaritas dengannya atas lukanya. Dan kami hanya ingin dia tahu betapa kami mencintainya,” dia menambahkan.
Konvensi yang berlangsung selama empat hari tersebut mencapai puncaknya dengan pidato Trump pada jam tayang utama pada hari Kamis (18/7/2024) kemarin.
Di sana Trump secara resmi menerima nominasi Partai Republik untuk menghadapi calon dari Partai Demokrat Joe Biden dalam Pilpres AS 2024.
Delegasi Michael Schafer, yang mengenakan perban di telinga kanannya, mengatakan tren tersebut tidak sama dengan topi merah bertuliskan “Make America Great Again”.
“Saya pikir itu adalah sesuatu yang penting saat ini,” katanya.
Diketahui, Trump menjadi sasaran upaya pembunuhan seseorang dalam kampanye umum di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024). Penambak diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, seorang pemuda berusia 20 tahun yang belakangan diketahui terdaftar sebagai anggota Republik.
Aksi itu tidak melukai Trump secara serius lantaran peluru hanya menyerempet telinga kananya saja. Sementara pekau langsung ditembak mati oleh pasukan Dinas Rahasia.