Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat berencana mengubah nama layanan daring SIPEPEK menjadi SIPEPEG. Hal itu buntut kritikan dari sejumlah pihak terhadap nama layanan daring dari Dinas Sosial Kabupaten Cirebon tersebut.
SIPEPEK sendiri akronim dari Sistem Informasi Administrasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial. Namun akronim itu mendapat kritikan pedas lantaran bermakna vulgar, yakni kemaluan perempuan.
Hal itu dikonfirmasi Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Diskominfo Pemkab Cirebon, Eka Swandi kepada awak media pada Selasa (16/7/2024).
Eka mengatakan nama layanan masyarakat SIPEPEK direncanakan akan berganti menjadi SIPEPEG yang mempunyai kepanjangan SIPEPEK New Generation.
Eka tidak menyebut perubahan nama itu karena nama platform tersebut sempat viral di media sosial. Di hanya menyatakan bahwa alasan perubahan nama karena sempat mengalami galat ketika memakai nama lama.
Sejauh ini sampai Jumat (19/7/2024), nama platform tersebut belum berubah masih tetap nama SIPEPEK.
Nama SIPEPEK bersama nama layanan daring lain dari sejumlah pemerintah daerah sempat menuai sorotan warganet. Namun Penjabat (Pj.) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengaku tidak mendapat keluhan dari masyarakat Cirebon ihwal nama tersebut. Sebab menurut dia, frasa yang digunakan diambil dari bahasa daerah setempat.
Frasa pepek, kata dia berangkat dari Bahasa Cirebon yakni pepek (dibaca ê layaknya e dalam kata ‘pedas’) atau pepeg yang bermakna lengkap atau paripurna.