Miliarder teknologi Elon Musk secara resmi mendukung pencalonan Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS), Sabtu (13/7/2024). Pengumuman itu dilakukan Musk melalui akun X pribadinya setelah mantan presiden AS itu selamat dari penembakan pada kampanye umum di Pennsylvania.
“Saya sepenuhnya mendukung Presiden Trump dan berharap dia segera pulih [dari luka bekas upaya pembunuhan]” tulis Musk, seperti dikutip melalui Al Jazeera.
Laporan media AS, Wall Street Journal (WSJ) baru-baru ini menyebutkan bahwa Musk berencana menyumbangkan sekitar $45 juta (sekitar lebih dari Rp700 miliar) setiap bulannya kepada komite aksi politik super baru (Super PAC) yang mendukung pencalonan Donald Trump dalam Pilpres AS 2024.
Laporan WSJ yang mengutip orang-orang yang akrab dengan Musk menyebutkan, sumbangan itu akan disalurkan ke sebuah kelompok yang diberi nama America PAC. Kelompok ini fokus mendukung Trump dengan mempromosikan pendaftaran pemilih, pemungutan suara awal, dan pengiriman surat suara melalui pos di antara penduduk di negara bagian menjelang pemilihan umum bulan November nanti.
Bos pabrikan mobil listrik Tesla itu bakal mulai menyumbangkan dana untuk kepentingan Trump pada bulan depan.
Musk diketahui menjadi salah satu orang terkaya di dunia dengan perkiraan kekayaan bersih mencapai $250 miliar (sekitar lebih dari Rp4 ribu triliun). Ia semakin bersahabat dengan Trump selama pemilu AS tahun 2024 ini.
Keduanya bertemu langsung saat sarapan pagi yang diselenggarakan di kediaman miliarder Nelson Peltz di Florida pada Maret lalu. Meskipun sumbangan kampanye individu di AS dibatasi hingga $3.300 per orang (Rp53,3 juta), namun celah dalam sistem keuangan kampanye AS memungkinkan donor besar untuk berkontribusi lewat komite aksi politik, yang lebih dikenal sebagai “PAC,” yang mendukung kandidat.
America PAC telah mempekerjakan ratusan karyawan dalam upayanya untuk membuat Trump terpilih, dan telah mendaftarkan pemilih, melakukan percakapan dengan konstituen di negara bagian yang belum menentukan pilihan (swing states), dan mendesak para pemilih untuk meminta surat suara melalui pos.