General

Alasan BKKBN Targetkan Setiap Keluarga Punya Anak Perempuan

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Jonathan Borba/Ilustrasi Bayi

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan agar setiap keluarga mempunyai seorang anak perempuan. Hal itu dipicu kekhawatiran berlanjutnya penurunan angka kelahiran atau total fertility rate (TFR) nasional.

Ketua BKKBN, dr Hasto Wardoyo menerangkan bahwa angka kelahiran di Indonesia mengalami penurunan drastis yang kini hanya berada di angka 2,1. Menurut Hasto, hal itu didorong oleh penurunan jumlah pernikahan dari semula rata-rata 2 juta pernikahan per tahun, kini hanya 1,5 hingga 1,7 juta pernikahan per tahun.

“Saya berharap adik-adik perempuan nanti punya anak rata-rata satu perempuan. Kalau di desa ada 1.000 perempuan maka harus ada 1.000 bayi perempuan lahir,” kata Hasto dalam keterangan tertulis, seperti dikutip pada Jumat (5/7/2024).

Menurutnya langkah itu diperlukan guna mencegah penyusutan populasi penduduk di Indonesia. Pasalnya jika pertumbuhan populasi terus mengalami penurunan, maka bukan tidak mungkin populasi bangsa akan habis.

Hasto juga menerangkan bahwa penurunan angka perkawinan nasional dipicu oleh adanya pergeseran tujuan pernikahan.  Mulanya tujuan perkawinan didominasi prokreasi atau memiliki keturunan, namun kini tidak sedikit yang menganggapnya hanya wujud rekreasi. Ada pula yang menganggapnya hanya security, yakni sebatas supaya mendapatkan pengayoman dan perlindungan.

Menurut dia, transformasi persepsi masyarakat tentang perkawinan tidak lagi suatu kewajiban, juga ikut berperan dalam penurunan angka kelahiran.

Share: Alasan BKKBN Targetkan Setiap Keluarga Punya Anak Perempuan