Korban Judi Online Berpeluang dapat Bansos

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri) ditemani Wali Kota Bogor Bima AArya saat diwawancarai di sela meninjau lokasi pengungsian warga terdampak longsor di Gang Barjo, Kebon Kelapa Kota bogor di Masjid Jami Nurul Ikhlas Jalan Veteran, Sabtu (22/10/2022). (ANTARA/Linna Susanti)

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan korban judi online atau daring berpeluang untuk menjadi penerima bantuan sosial (bansos). Muhadjir menjelaskan, hal itu sebagai bentuk advokasi pemerintah terhadap para korban judi daring. Mengingat para korban banyak yang jatuh miskin akibat judi daring.

Hal itu disampaikan Muhadjir di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (13/6/2024). Selain berpeluang mendapatkan bansos, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) guna memberikan pendampingan dan pengobatan kepada korban judi yang mengalami gangguan kejiwaan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto  mengungkap, mayoritas pejudi online berasal dari kalangan masyarakat miskin. Ia menyebut 80 persen pengguna judi online datang dari kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Sisanya diperkirakan berasal dari kalangan masyarakat menengah ke atas. Untuk itu, ia meminta seluruh petinggi Polri dan TNI untuk mengimbau anak buahnya tidak terlibat dalam pusaran judi online.

“Kepada seluruh pimpinan kementerian/lembaga, termasuk TNI dan Polri, juga kerap memberikan perhatian khusus kepada seluruh jajarannya supaya tidak terjebak judi online,” kata Hadi saat ditemui di Jakarta, Kamis (13/6/2024), dikutip dari ANTARA.

Hadi menjelaskan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Judi Online tidak hanya bertugas mengawasi masyarakat sipil, tetapi juga seluruh ASN dan anggota TNI/Polri.

Menurut Hadi, seluruh lapisan masyarakat merupakan objek utama yang harus dilindungi dari praktik judi online. Hal tersebut lantaran fenomena judi online kekinian sudah masuk ke seluruh kalangan masyarakat, mulai taraf ekonomi atas, menengah, hingga bawah.

Ia juga meminta dukungan dari masyarakat dengan cara tidak menggunakan judi online sebagai salah satu mata pencaharian.

Masyarakat sempat digegerkan dengan beberapa kasus terkait praktik judi online lantaran sampai menimbulkan korban jiwa.

Salah satu yang paling baru adalah seorang polwan yang tega membakar suaminya karena kesal selalu terlibat dalam praktik judi online. Kasus tersebut pun kini tengah ditangani oleh Polda Jawa Timur.

Tidak hanya dari instansi Polri, anggota TNI AL dari satuan Marinir juga menjadi korban bunuh diri karena frustrasi terlibat utang pinjaman online dan praktik judi online pada bulan Mei 2024.

Share: Korban Judi Online Berpeluang dapat Bansos