Induk perusahaan Facebook, Meta telah memulihkan postingan Facebook sejumlah media Malaysia yang meliput pertemuan Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim dengan seorang pemimpin Hamas yang berlangsung pekan ini. Pihak Meta menyatakan bahwa penghapusan posting tersebut karena kesalahan.
“Dua postingan dihapus karena kesalahan dan kini telah dipulihkan,” kata juru bicara Meta melalui email kepada Reuters, seperti dikutip pada Kamis (16/5/2024).
Penghapusan tersebut telah menuai keluhan dari pemerintah Malaysia, yang merupakan pendukung vokal perjuangan Palestina. Malaysia telah memperingatkan bahwa tindakan tegas dapat diambil terhadap Meta dan perusahaan media sosial lainnya jika mereka memblokir konten pro-Palestina di platform mereka.
PM Anwar bertemu Ismail Haniyeh dari Hamas di Qatar pada hari Senin (13/5/2024). Ia kemudian menekankan bahwa meskipun ia memiliki hubungan baik dengan para pemimpin politik kelompok tersebut, ia tidak terlibat dalam aparat militer kelompok itu.
Malaysia yang mayoritas penduduknya Muslim telah mengirimkan surat yang meminta Meta menjelaskan penghapusan postingan dari dua organ media tentang pertemuan tersebut, serta penutupan akun Facebook bulan lalu milik outlet ketiga, Malaysia Gazette, yang meliput isu-isu Palestina.
Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil mengutuk penghapusan postingan tersebut pada hari Rabu (15/5/2024). Ia juga menuduh organisasi-organisasi AS tidak menghormati kebebasan media.
Malaysia Gazette mengatakan bahwa permohonannya kepada Facebook untuk mengaktifkan kembali akun tersebut telah diterima dan sekarang dapat dioperasikan kembali.
Malaysia telah lama menganjurkan solusi dua negara dalam konflik antara Israel dan Palestina. Meta mengatakan pihaknya tidak sengaja menekan suara-suara di platform Facebook-nya. Mereka juga menambahkan bahwa klaim bahwa pihaknya membatasi konten yang mendukung Palestina adalah “tidak benar”.
Meta menuding Hamas, gerakan Islam Palestina yang memerintah Gaza, sebagai “organisasi berbahaya” dan melarang konten yang memuji kelompok tersebut. Ini juga menggunakan gabungan deteksi otomatis dan peninjauan manusia untuk menghapus atau memberi label visual grafis.