Isu Terkini

Thailand Bakal Setop Ganja Untuk Rekreasi Pada Akhir 2024

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Jeff W/Ganja

Pemerintah Thailand berencana memasukkan kembali ganja ke dalam daftar narkotika pada akhir tahun ini. Langkah tersebut mengakhiri kebijakan negara itu yang mengizinkan ganja digunakan untuk kepentingan rekreasi sejak dua tahun lalu.

“Saya ingin Kementerian Kesehatan mengubah peraturan dan memasukkan kembali ganja ke dalam daftar narkotika,” kata Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin di platform media sosial X, Rabu (8/5/2024), seperti dikutip lewat CNA.

Langkah Srettha ini menyusul pertemuannya dengan lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemberantasan narkotika, dan ia berjanji akan mengambil sikap tegas terhadap obat-obatan terlarang.

Menurut Srettha, narkoba termasuk ganja merupakan masalah utama yang menghancurkan generasi muda Thailand.

“Narkoba adalah masalah yang menghancurkan masa depan negara, banyak generasi muda yang kecanduan. Kita harus bekerja cepat, menyita aset (pengedar narkoba) dan memperluas pengobatan,” ujarnya.

Dia juga meminta pihak berwenang untuk mendefinisikan kembali apa yang dimaksud dengan kepemilikan narkoba menurut undang-undang, dari “jumlah kecil” menjadi “satu pil”, untuk memungkinkan penegakan hukum yang lebih ketat oleh pihak berwenang.

Ganja didekriminalisasi untuk penggunaan medis di Thailand pada tahun 2018 dan untuk penggunaan rekreasi pada tahun 2022 di bawah pemerintahan sebelumnya. Namun para kritikus mengatakan liberalisasi ganja dilakukan secara terburu-buru, sehingga menyebabkan kebingungan besar mengenai peraturan dan regulasi.

Sektor ritel ganja dalam negeri Thailand sebetulnya tumbuh pesat, dengan puluhan ribu toko dan bisnis bermunculan dalam dua tahun terakhir. Industri ini bahkan diproyeksikan bernilai hingga US$1,2 miliar pada tahun 2025.

Share: Thailand Bakal Setop Ganja Untuk Rekreasi Pada Akhir 2024