Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih khawatir dengan harga komoditas pangan. Apalagi, El Nino sempat melanda Indonesia beberapa bulan di tahun 2023.
Imbasnya, produksi beras di Indonesia mengalami penurunan. Ia memperkirakan produksi beras belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Di sisi lain, tanpa merincinya, Jokowi menyebut, ada 22 negara menghentikan ekspor komoditas pangan. Indonesia kesulitan mencari tambahan cadangan beras pada tahun 2023.
“Untuk 2024 Alhamdulillah kemarin Kepala Bulog dari India sudah menyampaikan kepada saya pak sudah tanda tangan 1 juta ton,” ujar Jokowi dalam acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia, yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (22/12/2023).
Perdana Menteri (PM) Thailand Srettha Thavisin, kata dia, bersedia mengekspor 2 juta ton beras dari negaranya saat bertemu di KTT Asean-Jepang akhir pekan lalu.
“Saya sampaikan Indonesia butuh 2 juta ton. Beliau kemudian siangnya telepon dengan tim di Thailand. Kemudian menyampaikan sorenya 2 juta ton Thailand siap untuk dikirim ke Indonesia,” tutur Jokowi.
Menurut Jokowi, impor beras dari Indonesia dan Thailand diperlukan untuk mengamankan cadangan strategis ketahanan pangan di Tanah Air.
“Paling enggak rasa aman kita, kita dapat urusan pangan,” ucapnya.
Sebelumnya, PM Thailand, Srettha Thavisin mengungkapkan, Indonesia berniat membeli dua juta metrik ton beras dari negaranya.
“Indonesia, pada hari Senin (18/12), mengirimkan surat secara resmi permintaan pembelian 2 juta metrik ton beras Thailand,” ujar Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin kepada wartawan pada konferensi pers usai rapat kabinet, Selasa (19/12/2023), dilansir dari Bernama.
Juru Bicara Pemerintah Thailand, Chai Wacharonke mengungkapkan, Indonesia telah mengindikasikan minat untuk mengimpor satu juta metrik ton beras Thailand pada akhir tahun ini. Wacharonke menyebut, Indonesia mengimpor beras dari negaranya untuk meningkatkan ketahanan pangannya.
Menurut Wacharonke, kendala logistik menyebabkan permintaan Pemerintah Indonesia itu sulit dipenuhi dalam jangka waktu yang ditentukan.
“Indonesia ingin membeli total 2 juta metrik ton tahun depan,” tutur Wacharonke.
Diketahui, Thailand adalah eksportir beras terbesar kedua di dunia, yang menargetkan ekspor 8 juta metrik ton di tahun ini, yang mana angkanya meningkat dari target sebelumnya.
Statistik menunjukkan Thailand mengekspor 6,9 juta metrik ton beras, meningkat 11,4 persen year-on-year, dari bulan Januari hingga Oktober 2023.
Baca Juga:
Masyarakat Bandar Lampung Kepincut Berwirausaha Berkat UMKM Sahabat Sandi For Ganjar-Mahfud
Ganjaran Buruh Berjuang Gelar Bazar Ketahanan Pangan bagi Buruh di Purwakarta
Air Doa Nyai Ainur Rohmah untuk Atikoh di Pengajian Akbar Surabaya