Hukum

Polisi Amankan 6 Pelajar Gegara Buat Prank Teror Bom di Koja Trade Mall

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Bomb/Pixabay

Polisi mengamankan enam pelajar lantaran membuat lelucon atau prank soal teror bom di Koja Trade Mall, Jakarta Utara.

“Motif mereka, berdasarkan pengakuan daripada saudara FA dan H, mereka ingin… apa bahasa anak sekarang itu, nge-prank,” kata Kapolsek Koja Kompol Muhammad Syahroni kepada awak media di Mapolsek Koja, Kamis (2/11/2023).

Dalam kasus ini, pelajar berinisial H menjadi target lelucon para pelajar SMAN 114 Jakarta tersebut.

“Jadi, nge-prank saudara H, karena menurut mereka, ya maaf-maaf, saudara H ini katanya cupu atau lemah gemulai. Mungkin guru BK atau wali kelasnya yang lebih paham, makanya di-prank seperti itu,” kata Syahroni.

Polisi memastikan bahwa lima dari enam pelajar terlibat membuat teror bom palsu tersebut. Mereka masing-masing berinisial FA, H, RF, KH, dan SAL.

Insiden itu bermula ketika RF memberikan nomor telepon H kepada FA. Kemudian, FA menghubungi H melalui pesan singkat WhatsApp. FA sengaja menggunakan gambar Noordin M Top, gembong teroris asal Malaysia sebagai foto profil WhatsApp.

“Assalamualaikum. Apakah benar ini bersama Hilbram anggota Syiah? Kami akan melakukan pengeboman di daerah Koja Trade Mall. Jika kamu peduli dengan Noordin M Top, kamu harus mengikuti acara pengeboman,” demikian bunyi pesan FA kepada H.

H tidak mengetahui bahwa pengirim pesan itu FA. Ia pun langsung membuat tangkapan layar pesan tersebut dan mengirimkannya ke akun Instagram Koja Trade Mall.

Mendapat pesan dari H, pihak Koja Trade Mall kemudian langsung melapornya ke Polsek Koja. Setelah menyisir sejumlah sudut gedung, polisi tidak menemukan bom di Koja Trade Mall.

Share: Polisi Amankan 6 Pelajar Gegara Buat Prank Teror Bom di Koja Trade Mall