Tak Permasalahkan Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot saat Kunjungan Jokowi, Wayan Koster Tetap Optimistis Menang 95 Persen di Bali

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M./ IG Koster

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster mengaku tak mempermasalahkan pencopotan baliho Ganjar-Mahfud saat kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Bali pada Selasa (31/10/2023).

Kendati begitu, Koster mengingatkan penertiban baliho dan atribut jangan hanya menyasar milik PDI Perjuangan. Dia menekankan kalau memang ada aturannya, maka aturan itu harus dijalakan secara berimbang.

“Kalau memang itu ada aturannya, aturan itu dijalankan dengan protokol atau protap di tempat acara saya kira itu wajar saja,” kata Koster kepada awak media, Rabu (1/11/2023).

Mantan Gubernur Bali itu menambahkan, pihaknya memasang target selangit untuk memenangkan Ganjar-Mahfud di Bali dalam Pilpres 2024, yakni 95 persen.

“Kita fokus menangkan Ganjar. Ganjar harus menang satu putaran di Indonesia, di Bali 95 persen,” kata Koster.

Diketahui, baliho Ganjar-Mahfud yang terpajang di sekitar lokasi kunjungan kerja Presiden Jokowi di Balai Desa Batubulan, Kabupaten Gianyar, Bali pada Selasa (31/10/2023) dicopot. Bendera PDIP yang berkibar di wilayah itu juga diturunkan menjelang kedatangan Jokowi.

Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menjelaskan alasan di balik tindakan tersebut. Dia berkilah bahwa aksi itu bukan pencopotan, melainkan hanya menggeser demi keindahan sekitar jalan yang dilalui Jokowi.

“Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi berupa baliho agar estetika terjaga dan setelah selesai kegiatan alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali. Jadi dapat saya tegaskan di sini tidak ada maksud lain kecuali agar kegiatan dapat berjalan dengan nyaman,” kata Mahendra melalui video klarifikasi, Selasa (31/10/2023).

Share: Tak Permasalahkan Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot saat Kunjungan Jokowi, Wayan Koster Tetap Optimistis Menang 95 Persen di Bali