Internasional

Dua Warga India Meninggal Usai Terinveksi Virus Nipah

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi. Foto: Unsplash

Negara bagian Kerala di India selatan menutup sekolah, kantor, dan transportasi umum sebagai upaya menghentikan penyebaran virus Nipah. Akibat penyebaran virus ini, dilaporkan menyebabkan setidaknya dua orang tewas.

Reuters melaporkan, sejauh ini sebanyak 706 orang melakukan tes untuk mendeteksi virus yang menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh kelelawar, babi, atau orang terinfeksi.

Pemerintah setempat pun berencana untuk menyediakan tempat isolasi khusus, bagi yang terpapar virus mematikan tersebut.

“Lebih banyak orang bisa dites. Fasilitas isolasi akan disediakan,” ujar Menteri Utama Kerala, Pinarayi Vijayan melalui pernyataan persnya.

Vijayan pun meminta warganya menghindari pertemuan publik di distrik Kozhikode, selama 10 hari ke depan.

Sementara itu, Menteri Kesehatan negara bagian Veena George mengatakan, virus Nipah yang terdeteksi di Kerala sama dengan yang ditemukan di Bangladesh sebelumnya. 

Antara lain, jenis virus yang menyebar dari manusia ke manusia dengan tingkat kematian yang tinggi, tetapi memiliki riwayat penularan yang lebih rendah.

Ia mengatakan sejauh ini, pergerakan masyarakat telah dibatasi di beberapa bagian negara bagian untuk mengatasi krisis kesehatan. 

Aturan isolasi yang ketat telah diterapkan. Staf medis dikarantina setelah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.

“Korban pertama adalah seorang pemilik lahan kecil yang menanam pisang dan pinang di desa Maruthonkara di Kozhikode,” ucapnya.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan petugas sudah menelusuri pergerakan orang tersebut untuk melacak siapa saja yang pernah berinteraksi dengannya dan tempat-tempat yang dikunjunginya sebelum kesehatannya mulai memburuk. 

Anak perempuan dan saudara ipar korban terinfeksi dan berada di ruang isolasi. Sedangkan tetangga dan anggota keluarga lainnya sedang menjalani tes. 

Berdasarkan penyelidikan awal, kematian kedua kasus virus Nipah terjadi setelah kontak di rumah sakit dengan korban pertama. Namun, keduanya tidak ada hubungannya.

Sebelumnya, dua orang meninggal dunia akhir Agustus 2023 itu adalah korban wabah virus Nipah keempat di Kerala sejak 2018.

Desa asal korban pertama, Maruthonkara, terletak di dekat hutan seluas 300 hektar yang merupakan rumah bagi beberapa spesies kelelawar. 

Selama wabah Nipah tahun 2018, kelelawar buah dari daerah yang sama dinyatakan positif mengidap virus tersebut. Dalam wabah Nipah pertama di Kerala, 21 dari 23 orang yang terinfeksi meninggal. Wabah virus Nipah juga terjadi pada tahun 2019 dan 2021.

Share: Dua Warga India Meninggal Usai Terinveksi Virus Nipah