Internasional

Rusia Disebut Rekrut Warga Asing Hingga Migran Untuk Perang di Ukraina, Digaji Rp78 Juta

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Sumber: Wikimedia Commons

Kementerian Pertahanan Inggris menyebutkan, Rusia merekrut banyak warga negara asing (WNA) serta pekerja migran untuk dikirim ke medan perang Ukraina.

Negara Beruang Merah itu menghindari untuk mobilisasi warganya sendiri, serta lebih memilih WNA dari negra tetangga, atau para imigran. Kementerian Pertahanan Inggris menengarai, langkah ini sebagai upaya menghindari lebih banyak korban jiwa rakyat Rusia, menyusul pemilihan presiden Rusia pada tahun 2024 mendatang.

Pasalnya dalam diskursus nasional Rusia, isu menerjunkan rakyat untuk bergabung ke dalam kecamuk perang amat tidak populer.

“Menghindari tindakan mobilisasi domestik lebih lanjut yang tidak populer menjelang pemilihan presiden tahun 2024,” ujar Kementerian Pertahanan Inggris, melalui keterangan persnya. 

Menurut pejabat Amerika Serikat (AS) belum lama ini, korban militer di Rusia mendekati angka 300.000, yang mana 120.000 di antaranya tewas dan 180.000 lainnya luka-luka. Iklan perekrutan militer Rusia telah menargetkan kelompok Armenia dan Kazakstan, terutama etnis Rusia dari wilayah Kostanay, sejak akhir Juni. 

Adapun iklan tersebut menawarkan uang muka sebesar 495.000 rubel, setara USD5.140 atau Rp78,3 juta, dengan gaji awal sebesar 190.000 rubel (1.973 dolar AS) atau setara Rp30 juta.

Sementara kepada pekerja migran, Pemerintah Rusia mengiming-imingi mereka “kewarganegaraan jalur cepat” jika mereka bergabung dalam perjuangan di Ukraina. Mereka juga bakal digaji hingga 4.160 dolar AS atau setara Rp63,4 juta.

Diberitakan, muncul laporan yang menyebutkan Rusia menyita paspor para pekerja Uzbekistan di Mariupol yang diduduki Rusia. Mereka ditekan untuk bergabung dengan militer dan berperang melawan Ukraina. Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, terdapat lebih dari enam juta migran Asia Tengah di Rusia, yang semuanya merupakan “calon rekrutan” di mata Kremlin.

Share: Rusia Disebut Rekrut Warga Asing Hingga Migran Untuk Perang di Ukraina, Digaji Rp78 Juta