Viral kabar aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kapolres Dairi, Sumatera Utara AKBP Reinhard H. Nainggolan. Ia disebut melakukan pemukulan terhadap anggotanya hingga dilarikan ke rumah sakit.
Insiden itu berawal saat Reinhard mengecek Perwira Pengawas dan personil piket Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), piket Fungsi operasional, dan piket RTP (Rumah Tahanan Polri) melalui sambungan Handy Talkie (HT), Senin dini hari (28/8/2023).
Namun ia menemukan petugas piket jaga tidak merespons panggilannya. Hingga, ia mengumpulkan perwira pengawas dan petugas piket lalu memberikan teguran lisan, serta tindakan disiplin berupa hormat bendera. Ia lalu menuju ke barisan piket dan menanyakan anggotanya tidak menjawab panggilan radio HT.
Aksi pemukulan terhadap anggotanya pun terjadi. Terkait hal ini, Reinhard menyampaikan klarifikasinya kepada awak media di Lobby Gedung Utama Polres Dairi, Senin (28/3/2023) kemarin.
Reinhard menjelaskan kejadian itu bermula pada hari Minggu (27/8/2023), sekitar pukul 04.00 WIB, dirinya melakukan Pengecekan kepada personil yang melaksanakan piket. Namun, pada pukul 04.00 WIB petugas piket jaga tidak ada yang melakukan pemukulan lonceng, sehingga ia melakukan pemanggilan melalui Radio HT.
“Baik dari piket Penjagaan maupun Piket Fungsi tidak ada yang menjawab, sehingga melakukan pemukulan lonceng yang berada di piket penjagaan,” ujar Reinhard melalui keterangan persnya seperti dirilis situs Humas Polri.
Kapolres Dairi kemudian datang ke Mako Polres Dairi, kemudian meminta seluruh personil yang melaksanakan piket untuk berkumpul di halaman apel untuk menanyakan kepada seluruh personil piket alasan tidak ada yang menjawab panggilan. Kapolres Dairi kemudian memberikan tindakan disiplin, terhadap personel yang melaksanakan piket tersebut.
Atas tindakan disiplin tersebut, dua orang personel kepolisianl yang berinisial DS dan HS menanyakan kepada Kapolres Dairi, terkait kesalahannya.
“Saya bilang, salah kamu tidak menjawab HT panggilan dari saya. Dijawab petugas piket Intelkam, HT tidak berfungsi baik,” katanya.
Demi memastikan anak buahnya dalam kondisi sehat, Reinhard pun menjenguk keduanya. Belakangan baru diketahui bahwa mereka memiliki penyakit bawaan, yaitu syaraf terjepit dan hipertensi. Reinhard merasa bersalah atas tindakan fisik terhadap keduanya hingga mengakibatkan merka dilarikan ke rumah sakit. Ia memastikan, hal serupa tidak akan terulang lagi ke depannya.
Dirinya menegaskan, bakal senantiasa menjaga kedisiplinan, serta kesiapan anggota Polres Dairi dengan baik dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
“Saya meminta maaf atas kejadian tersebut dan berjanji tidak akan mengulangi kembali,” kata Reinhard.
Sementara itu Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen Agung Setya melalui Kabid Humas Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, pihaknya telah memerintahkan Kabid Propam untuk melakukan Pemeriksaan terhadap Kapolres Dairi.
“Terkait tindakan Kapolres, Propam Polda Sumut sudah melakukan pemeriksaan dan klarifikasi. Itu perintah Kapolda dan tindakan tegas,” ujar Hadi.