Seorang mantan eksekutif Samsung Electronics menghadapi dakwaan dugaan pencurian teknologi. Dalam dakwaan disebut pencurian teknologi perusahaan itu dilakukan untuk menyokong pembangunan pabrik chip tiruan di China.
Jaksa penuntut mengatakan pencurian itu mengancam keamanan ekonomi nasional. Menghimpun berbagai sumber, sebagai salah satu kekuatan terbesar dalam pembuatan chip, Korea Selatan makin tertekan oleh persaingan geopolitik dan ekonomi antara China dan Amerika Serikat (AS).
“Ini adalah kejahatan serius. Ini dapat memberikan pukulan berat bagi keamanan ekonomi kita dengan mengguncang dasar industri chip domestik ketika persaingan produksi chip semakin ketat,” pernyataan kantor jaksa penuntut.
Pekan lalu, Presiden Yoon Suk Yeol bahkan mendefinisikan persaingan industri chip ini sebagai perang total. Kembali ke kasus pencurian, terdakwa diketahui juga pernah menjabat Wakil Presiden SK Hynix.
Ia dituduh mencuri data Samsung untuk membangun pabrik pesaing yang hanya berjarak 1,5 kilometer dari fasilitas produksi chip Samsung di Xian, China. Dilansir Reuters, jaksa penuntut memperkirakan kerugian hingga 300 miliar won (Rp3,4 triliun) yang dialami Samsung akibat pencurian ini.
Menurut keterangan jaksa, terdakwa yang ditangkap bulan lalu telah membantah tuduhan tersebut. Samsung Electronics dan SK Hynix sendiri menolak berkomentar.
Dalam konteks situasi dalam negeri, dakwaan ini terjadi ketika Korea Selatan berucap komitmen untuk meningkatkan dukungan terhadap sektor industri chip. Samsung dan SK Hynix sendiri adalah dua produsen chip terbesar di dunia.
Kedua perusahaan telah berinvestasi miliaran dolar dalam pabrik chip di China. Menurut data, meski Samsung dan SK Hynix sendiri memiliki ketergantungan terhadap teknologi dan peralatan AS, mereka mampu mengekspor 40 persen chip ke China.
Sementara, di China, perusahaan-perusahaan chip berkembang pesat mengejar persaingan. Menurut penyelidikan paling baru, jarak kesenjangan teknologi chip antara Korea Selatan –diwakili Samsung dan SK Hynix– dan China –diwakili YMTC China yang memproduksi NAND Flash– hanya dua tahun.
Baca Juga:
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Korea Selatan?
Messi ke China Juga Diwarnai Penipuan dan Calo, yang Paling Gila Dibanderol Rp104 Miliar
Elite Media Rusia Catut Nama Putin, Sebut Sang Presiden akan Serang NATO