Mike Pence yang Loyal Kini Menyerang Trump soal Serangan Capitol 2021
Mike Pence, mantan wakil presiden yang begitu loyal selama empat tahun periode kepemimpinan Donald Trump, sekarang justru masif melancarkan serangan kepada Trump. Kali ini narasi yang ditudingkan kepada Trump adalah serangan Capitol di Amerika Serikat (AS) pada 2021.
Tudingan itu disampaikan Pence ketika ia mengumumkan pencalonan diri sebagai presiden dari Partai Republik untuk Pemilu 2024. Mengingat peristiwa Capitol, saat itu, 6 Januari 2021, pendukung Trump menyerbu Kongres AS untuk menghentikan pengesahan kemenangan Joe Biden sebagai Presiden.
Pence menyebut Trump bertanggung jawab atas perannya dalam serangan Capitol. “Saya percaya bahwa siapa pun yang menempatkan dirinya di atas Konstitusi tidak boleh menjadi presiden Amerika Serikat.”
“Dan siapa pun yang meminta orang lain untuk menempatkan dirinya di atas Konstitusi tidak boleh menjadi presiden Amerika Serikat lagi,” tutur Pence dalam pidatonya di Iowa, Rabu (7/6/2023).
Serangan Pence terhadap Trump terbilang luar biasa. Tidak hanya karena Pence dikenal loyal terhadap Trump tapi juga karena serangan Capitol adalah topik yang jarang dibahas dan cenderung dihindari oleh politikus Partai Republik lain, termasuk mereka-mereka calon presiden dari Partai Republik.
Kebanyakan politikus Partai Republik menganggap topik Capitol sebagai potensi backfire. Serangan terhadap Trump juga berpotensi merusak hubungan partai dengan para pendukung Trump, yang mayoritas adalah pemilih utama Partai Republik.
Pandangan tersebut tampak logis, mengingat Trump hingga kini adalah kandidat favorit dalam kontestasi internal Partai Republik. Tapi Pence juga telah menyatakan sikap.
Ia bahkan bertaruh dalam risiko tinggi, bahwa pemilih utama Partai Republik akan memberikan suara untuknya karena sikap dukungannya terhadap konstitusi. “(Tindakan Trump) membahayakan keluarga saya dan semua orang di Capitol.”
Baca Juga:
Donald Trump Klaim Bisa Akhiri Perang Rusia-Ukraina Dalam Sehari Jika Terpilih Lagi Jadi Presiden
Mantan Presiden AS Donald Trump Resmi Didakwa Melakukan 34 Tindak Kejahatan
