Koleksi benda bersejarah peninggalan Ki Hadjar Dewantara rusak akibat tawuran yang terjadi di Jalan Tamansiswa, Mergangsan, Yogyakarta, Minggu (4/6/2023).
Penyebab rusak: Kursi peninggalan Ki Hajar Dewantara yang selama ini disimpan di Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya tersebut rusak akibat terlempar ketika kerusuhan terjadi. Tawuran juga sebabkan kerusakan pot, tirai bambu, dan pintu Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya.
Kerusakan dipicu salah satu kelompok yang terlibat tawuran menyelamatkan diri dengan masuk ke Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya. Sedangkan kelompok massa lainnya menyerang dengan melemparkan batu ke mereka yang berlindung di Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya.
Ironisnya, rumah bersua para pemimpin bangsa untuk bertukar pikiran demi menenun cita pendidikan dan kebudayaan Indonesia dirusak kelompok massa yang tersulut emosi.
Tutup sementara: Dalam sebuah unggahan video akun Instagram @museumdewantara, terlihat keadaan pasca kerusuhan. Di dalam video tersebut, juga diperlihatkan pengumuman penutupan sementara Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya untuk keperluan penyelidikan kepolisian.
“Kegiatan layanan di Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya ditutup sementara sampai menunggu waktu selesainya identifikasi dan recoverisasi. Demikian harap maklum,” demikian keterangan tertulis tersebut.
Tawuran: Sebelumnya, terjadi tawuran antara kelompok massa dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Brajamusti di Jalan Tamansiswa, Mergangsan, Yogyakarta pada Minggu (4/6/2023).
Penyebab tawuran antara simpatisan salah satu organisasi silat tertua di Indonesia dan pendukung klub bola asal Jogja itu masih diselidiki polisi.
Namun, PSHT dan Brajamusti telah berdamai. Mereka sepakat menyesalkan tawuran yang telah terjadi dan meminta maaf atas insiden tersebut.