Putin Perintahkan Wajib Militer bagi Sipil di Tengah Kesulitan Rusia di Ukraina

Presiden Vladimir Putin menginstruksikan pemberlakuan wajib militer dan pemusatan latihan bagi seluruh pasukan cadangan yang dimiliki Rusia. Pasukan cadangan yang dimaksud Putin adalah warga sipil yang memenuhi kriteria membela negara.

Kantor berita Rusia, RIA Novosti menyebut perintah itu telah diteken dalam dekrit. “Saya memutuskan memanggil warga Rusia yang menjadi pasukan cadangan untuk menjalani pelatihan militer di Angkatan Bersenjata Federasi Rusia, pasukan Pengawal Nasional Federasi Rusia, badan keamanan negara, dan Dinas Keamanan Federal,” tertulis dalam dekrit yang diteken Rabu (10/5/2023).

Instruksi wajib militer dikeluarkan di tengah laporan kebuntuan yang dialami pasukan Rusia dalam agresi ke Ukraina. Rusia punya dalihnya sendiri.

Mereka menyebut wajib militer sebagai hal yang rutin dilakukan setiap tahun untuk meningkatkan keterampilan tempur pasukan cadangan Rusia. Sementara menurut RIA Novosti Rusia memiliki jadwal pemanggilan wajib militer setiap tiga tahun sekali dengan durasi pelatihan selama satu tahun.

Rusia dilaporkan tak kunjung berhasil memperluas wilayah invasi mereka karena sengitnya perlawanan dari Ukraina, terutama di wilayah yang sejak beberapa bulan terakhir jadi titik panas perang Rusia-Ukraina, Bakhmut. Ukraina bahkan mengklaim berhasil membuat pasukan Rusia rugi besar karena perlawanan yang mereka lancarkan.

Di sisi Rusia, mereka sendiri telah mengakui tengah mengalami situasi “sangat sulit” di Ukraina. “Operasi militer khusus di Ukraina telah jadi sangat sulit. Namun tujuan tertentu kami telah tercapai selama setahun terakhir,” ujar juru bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, dikutip CNN.

Baca Juga:

Donald Trump Klaim Bisa Akhiri Perang Rusia-Ukraina Dalam Sehari Jika Terpilih Lagi Jadi Presiden

Ukraina Siapkan “Brigade Badai” untuk Serang Rusia, Apa Itu?

Paus Fransiskus Sebut Vatikan Jalankan Misi Rahasia di Ukraina