Indonesia dan Republik Demokratik Kongo sepakat menjalin kerja sama di bidang pertahanan. Kerja sama meliputi sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista), serta pengiriman prajurit untuk belajar di akademi militer di tanah air.
Pertemuan Tertutup: Kerja sama ini terjalin, usai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Kongo Jean Pierre Bemba Gombo di Kantor Kemenhan, Jakarta, pada Kamis (12/5/2023).
Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam itu dilakukan secara tertutup. Dalam pertemuan tersebut, Bemba meminta TNI melatih prajurit khusus Kongo.
Latihan Militer: Prabowo mengungkapkan, Bemba turut meminta para perwira muda dan kadet-kadet angkatan bersenjata Kongo dididik di Universitas Pertahanan dan berbagai akademi militer di Indonesia.
“Mereka meminta pasukan khusus mereka dilatih,” ujar Prabowo melalui keterangan persnya, Kamis (12/5/2023).
Beli Alustsista: Menurut Prabowo, Kongo tertarik membeli sejumlah alutsista buatan dalam negeri. Diketahui, sebelum bertemu Prabowo, Bemba berkunjung terlebih dulu ke dua produsen pertahanan dalam negeri. Kedua perusahaan itu adalah PT Pindad Persero dan PT Dirgantara Indonesia.
“Beliau sangat tertarik dan berminat dengan produk-produk kita,” tutur Prabowo.
Tertarik Beli Pesawat: Menhan menambahkan, terdapat beberapa alutsista yang menarik minat Kongo untuk melakukan pembelian dari Indonesia. Di antaranya, pesawat CN-235 dan pesawat N-219 buatan PT Dirgantara Indonesia dan Harimau Medium Tank produksi PT Pindad.
“Mereka tertarik dengan pesawat CN-235, mereka tertarik dengan pesawat N-219, pesawat baru kita, dan tank medium,” kata Prabowo.