Arab Saudi disebut akan menghukum mati tiga warganya yang menolak penggusuran untuk pembangunan mega proyek NEOM. Diketahui proyek ini digadang-gadang akan membangun kawasan kota pintar di negara tersebut.
Tolak Proyek NEOM: Ketiga warga yang menolak penggusuran itu, antara lain Shadly Ahmad Mahmoud Abou Taqiqa al-Huwaiti, Ibrahim Salih Ahmad Abou Khalil al-Huwaiti, dan Atallah Moussa Mohammed al-Huwaiti.
Ketiganya, merupakan anggota suku Howeitat yang tinggal di kawasan proyek pembangunan kota pinter futuristik dari Dana Investasi Publik Saudi tersebut. Sejumlah ahli dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengkhawatirkan risiko eksekusi yang dilaporkan segera terjadi dan mendesak pihak berwenang untuk menghentikan proses tersebut.
“Meski dituduh melakukan terorisme, mereka dilaporkan ditangkap karena menolak penggusuran paksa atas nama proyek NEOM dan pembangunan kota linier sepanjang 170 km yang disebut The Line,” demikian keterangan tertulis di laman resmi PBB.
Kompensasi Tak Memadai: Arab Saudi dilaporkan telah mengusir anggota suku Howeitat dari rumah dan tanah adat mereka di tiga desa yaitu, al Khuraiba, Sharma, dan Gayal dengan dalih proyek NEOM, sejak Januari 2020.
Ada dugaan proses pengusiran tanpa melibatkan kompensasi yang adil. Bahkan, dalam proses awal, seorang anggota suku Howeitat, Abdul Rahim bin Ahmed Mahmoud al Huwaiti, dibunuh di rumahnya sendiri oleh anggota pasukan khusus Saudi.
Langgar Hukum Internasional: Tindakan pengusiran paksa dilarang hukum internasional sebagai pelanggaran hak atas perumahan yang layak. Arab Saudi juga dinilai melanggar hak atas kebebasan berekspresi dan akses ke informasi.
“Kami mendesak semua perusahaan yang terlibat, termasuk investor asing, untuk memastikan bahwa mereka tidak menyebabkan atau berkontribusi, dan tidak terkait langsung dengan pelanggaran hak asasi manusia yang serius,” ujar para ahli PBB.
Rencana proyek NEOM: Diketahui, mega proyek NEOM digagas putra mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS). MbS menggarap proyek pembangunan ambisius agar negaranya terkesan lebih modern. Proyek itu dibangun di Tabuk, barat laut Saudi yang menghadap Mesir di seberang Laut Merah.
NEOM yang berkapasitas 450 ribu dibangun dengan teknologi tinggi, di atas gurun gersang seluas 26.500 kilometer. Proyek ini, direncanakan selesai bertahap mulai 2025. Nantinya, di dalam NEOM akan ada gedung pencakar langit yang disebut The Line.