Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan adanya laporan kematian pertama di dunia, akibat flu burung H3N8 yang terjadi di China, Selasa (11/4/2023).
Pasien Meninggal: Virus H3N8 dilaporkan mulai menyebar secara global sejak tahun 2002. Kasus pertamanya, diketahui pertama kali menginfeksi unggas air Amerika Utara, sebelum akhirnya menginfeksi kuda, anjing, dan anjing laut.
The Guardian melaporkan, korban meninggal dunia merupakan seorang wanita asal provinsi Guangdong di China Tenggara. Ia meninggal akibat terinfeksi virus ini, di usia 56 tahun.
WHO menyebutkan, sebelum meninggal dunia, korban meninggal dunia yang tak diungkap identitasnya ini menjalani perawatan di rumah sakit akibat pneumonia pada 22 Februari 2023.
Interaksi dengan Unggas: Diketahui, sebelum dibawa ke rumah sakit, lanjut WHO pasien memiliki riwayat terpapar unggas hidup yang diduga, terinfeksi virus ini.
“Sebelum terserang penyakit, pasien memiliki riwayat interaksi dengan burung liar di sekitar rumahnya,” demikian disampaikan WHO.
Perawatan: WHO menjelaskan, perawatan terhadapnya terus dilakukan karena pneunomia yang dialaminya semakin parah pada 3 Maret 2023, hingga meninggal dunia beberapa hari setelahnya.
“Pasien meninggal pada 16 Maret 2023 dan memiliki beberapa kondisi kesehatan yang menjadi pemicunya. Tidak ada kontak dekat pasien, dari kasus ini yang mengembangkan infeksi atau gejala penyakit pada saat pelaporan,” tandasnya.