Demam lato-lato menular hingga negeri tetangga Malaysia. Saking tingginya minat warga negara Malaysia dengan lato-lato, pengusaha tanah air ikut kecipratan untung.
Ikut Populer di Malaysia: Informasi soal adanya ekspor perdana lato-lato ini disampaikan oleh pihak Bea Cukai Teluk Bayur melalui akun Intsgram @beacukaitelukbayur. Akun tersebut menginformasikan, mainan yang pernah populer dimainkan oleh anak-anak Indonesia di tahun 90-an yang kembali populer di kalangan anak-anak sejak tahun lalu, merambah popularitasnya ke Malaysia.
“Lato-lato kembali populer di kalangan anak-anak, bahkan tidak hanya di dalam negeri tapi juga merambah hingga Malaysia. Cara permainannya pun tidak berubah, hanya saja saat ini lato-lato tidak lagi menggunakan kaca temper, tetapi menggunakan plastik polimer,” tulis akun Bea Cukai Telukbayur.
Kepala Bea Cukai Teluk Bayur Indra Sucahyo membenarkan adanya pengusaha asal Sumatera Barat yang tak disebutkan secara detail identitasnya, mengekspor mainan viral itu ke Negeri Jiran, melalui jalur udara.
“Ekspor perdana, sudah dilakukan pada Selasa, 24 Januari lalu dari Bandara Internasional Minangkabau. Tujuan Malaysia,” kata Indra melalui keterangan persnya, Senin (30/1/2023).
Bersaing di Pasar Global: Meski demikian, Indra tak mengungkapkan lato-lato yang diekspor ke Malaysia itu diproduksi di Padang atau daerah lainnya. Ia mengharapkan agar ekspor tersebut memotivasi masyarakat untuk semangat meningkatkan daya saing berbisnis, menembus pasar global.
“Khususnya masyarakat Sumatera Barat untuk semakin maju dan bersaing di pasar Internasional,” tandasnya.