Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengungkapkan kegeraman terhadap layanan keimigrasian.
Kegeraman Jokowi terhadap layanan keimigrasian sampai menyindir kinerja Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), sebelum dijabat Silmy Karim.
Kegeraman orang nomor satu di Indonesia itu beralasan, menurutnya pelayanan Imigrasi tidak menunjukkan kinerja yang baik. Hal itu dikhawatirkan dapat mengganggu investasi dan sektor pariwisata.
Alasan: Jokowi sampai menyinggung supaya Dirjen Imigrasi jika perlu diganti demi perbaikan layanan pada lembaga itu.
“Harus berubah total. Kalau perlu dirjennya diganti, bawahnya diganti semua, biar ngerti kalau kita ingin berubah. Kalau kita ingin investasi datang, turis datang, harus diubah,” kata Jokowi dalam video rapat yang diunggah di kanal Youtube Sekretaris Presiden, dikutip pada Selasa (27/12/2022).
Harus semangat reformasi: Jokowi juga meminta supaya seluruh jajaran keimigrasian diganti dengan orang-orang yang memiliki semangat perbaikan. Dia menginginkan supaya keimigrasian direformasi agar segala urusan masyarakat mengenai keimigrasian berjalan secara baik.
“Ganti itu kalau kira-kira memang enggak punya kemampuan untuk reform seperti itu. Ganti semuanya, dari dirjen sampai bawahnya, ganti, akan berubah. Kalau gak, enggak akan berubah kita,” kata Jokowi.
Belakangan, Jokowi menunjuk Silmy Karim sebagai Dirjen Imigrasi Kemenkumham. Penunjukan dilakukan melalui Keputusan Presiden No.165/TPA tahun 2022 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.
Silmy merupakan Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk yang turut mengikuti seleksi untuk memimpin imigrasi melawan dua kandidat lainnya. Keduanya yakin, Staf Ahli Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Bidang Ekonomi, Lucky Agung Binarto dan Purnawirawan TNI AU yang terakhir menjabat Kabalitbang Kementerian Pertahanan, Julexi Tambayong.
Baca Juga:
Saat Jokowi Kasih Clue di Tengah Isu Reshuffle Kabinet