Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai harta berlimpah.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, ada pejabat DKI yang sampai memiliki aset berupa puluhan bidang tanah, yakni 20-25 bidang tanah. Ia pun mempertanyakan kewajaran pejabat memiliki tanah yang banyak tersebut.
“Ini banyak saya lihat pejabat Pemprov DKI punya tanah berpuluh bidang, saya tidak tahu. Ini mudah-mudahan itu juga dari hasil yang halal,” ujar Alexander beberapa hari lalu, dilansir dari Antara.
Dikeluhkan KPK: Berdasarkan data dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) KPK, terdapat sejumlah pejabat DKI yang memiliki harta tak sedikit.
Pertama ialah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) DKI Jakarta, Arifin, punya dua bidang tanah dan tujuh bidang tanah disertai bangunan dengan total nilai Rp23,7 miliar.
Deretan pejabat DKI: Dalam LHKPN Arifin per 31 Desember 2020, total kekayaan Arifin mencapai Rp24,2 miliar. Kemudian pada tahun selanjutnya mengalami kenaikan jadi 24,597 miliar.
Bukan hanya Arifin, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (PPKUKM), Elisabeth Ratu Rante Allo juga tercatat dalam LHKP memiliki harta belasan miliar. Dalam LHKP 2019, total harta Elisabeth Ratu Rante Allo mencapai Rp16,4 miliar yang terdiri dari 10 bidang tanah atau bangunan. Serta dua mobil Toyota Avanza dan harta lainnya.
Harta Ratu Rante Allo mengalami kenaikan sebesar sekitar Rp 333 juta pada tahun selanjutnya, yakni menjadi Rp16,7 miliar.
Di samping kedua pejabat tersebut, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho juga memiliki total harta kekayaan mencapai belasan miliar. Dalam LHKPN yang dilaporkan Hari pada 2021, total hartanya menyentuh angka Rp16,2 miliar.
Angka ini mengalami lonjakan ketimbang total kekayaan Hari di tahun sebelumnya yang beru mencapai Rp14,7 miliar.
Hari terlacak mengawali karier di Pemprov DKI Jakarta sebagai Camat Matraman, Jakarta Timur pada 2015 silam. Saat itu total harta kekayaan Hari beru di angka Rp3,6 miliar.
Kemudian dari tahun ke tahun mengalami kenaikan jadi Rp7,1 miliar di 2016 ketika menjabat sebagai Kepala Bidang Prasarana Dan Sarana – Dinas Kebersihan; kemudian kembali naik menjadi Rp8,4 miliar di 2017 saat menjabat Kepala Bidang pada Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Selepas dari sana, Hari menjabat sebagai Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta pada 2018. Saat itu harta kekayaan Hari turut melonjak menjadi Rp11,9 miliar. Kemudian di 2019, Hari masih menempati jabatan sebagai Kepala Dinas Bina Marga namun kekayaannya sudah bertengger di angka Rp14,1 miliar.
Baca Juga:
KPK Sebut Ada Pejabat DKI Cari Cuan dari Pengadaan Barang-Jasa