Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, saat ini sudah ada 14 orang meninggal dunia akibat gempa bumi magnitudo 5,6 Cianjur.
Korban: Semua korban meninggal dunia berasal dari Kabupaten Cianjur. Yaitu, dari Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku; Desa Limbangsari, Kecamatan Cianjur; serta Kecamatan Cugenang.
“Kami selalu melakukan pendataan jumlah korban, baru saja kami mendapatkan informasi, bahwa korban jiwa khususnya di Kabupaten Cianjur ini sudah ada 14 orang meninggal dunia,” ujar Suharyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (21/11/2022).
Ia juga mengungkapkan, sebanyak 17 orang mengalami luka-luka akibat gempa bumi ini. “Tentu saja informasi ini akan berkembang terus, bahwa pendataan terkait gempa ini tidak bisa dilaksanakan secara cepat, karena korban terus bertambah,” ucapnya.
Kerusakan: Terkait kerugian materiil, kata dia, 7 unit rumah dan 1 unit pondok pesantren di Kabupaten Cianjur rusak berat. Selain itu, 4 gedung pemerintah, 3 unit fasilitas pendidikan, 1 unit sarana ibadah, 1 unit toko, dan 1unit café mengalami kerusakan. Sedangkan RSUD Cianjur rusak ringan.
Selain itu, gempa bumi tersebut juga sebabkan 4 unit rumah warga di Kabupaten Bogor rusak.
Getaran gempa: Diketahui, warga di Cianjur merasakan guncangan cukup kuat selama 10 – 15 detik. Selain wilayah Cianjur, BPBD Kabupaten Bogor melaporkan dua rumah warga rusak. Guncangan gempa di wilayah ini dirasakan sedang 5 – 7 detik.
BPBD Kota Sukabumi menginformasikan warganya merasakan guncangan cukup kuat selama 7 – 10 detik. Tampak masyarakat panik hingga keluar rumah. Saat ini pihak BPBD masih melakukan pemantauan di daerahnya.
Sedangkan di wilayah Kabupaten Sukabumi, BPBD setempat juga menyampaikan adanya guncangan kuat selama 5-7 detik. Sebagian warga pun panik. Kepanikan warga juga terjadi di Kabupaten Bandung akibat guncangan sedang selama 5-7 detik.
Baca Juga:
Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Cianjur, Dua Warga Meninggal