Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri mengaku pernah dimarahi mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George Bush Junior ketika keduanya sama-sama menjabat sebagai presiden.
Megawati menceritakan bahwa awal mula kejadian itu ketika dirinya melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Bush menyangkut rencana AS untuk menyerang Irak pada 2003 silam. Ketika itu Bush mengutarakan niatnya untuk menyerang negara yang kala itu masih dipimpin mending Saddam Hussein tersebut.
Serangan kilat: Bush mengatakan, AS akan menyerang Irak dengan cara kilat. Megawati lantas mengatakan bahwa AS mestinya mendapat persetujuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melakukan langkah yang belakangan ditafsirkan sebagai bentuk agresi itu. Megawati juga mempertanyakan maksud “serangan kilat” yang bakal dilakukan AS ke Irak.
“Yang namanya kilat itu apa ya kalau dari strategi militer? Itu yang saya tanya. ‘Satu jamkah, satu harikah, seminggukah, sebulankah?’ Jadi kata Presiden George Bush pada saya, katanya begini, ‘Kamu itu kok pintar ya Mega’. Saya diam saja, terus saya tanya, ‘kok kamu bilang begitu?’” kata Megawati saat memberikan sambutan secara virtual dalam acara ‘Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective’, di Gedung ANRI, Jakarta, Senin (7/11/2022).
Marah: Bukannya menjelaskan, kata Megawati, ketika itu Bush justru sedikit marah kepada dirinya. Bush bahkan sampai menuduh dirinya kerap mendukung Saddam Husein. Megawati pun menerangkan bahwa dirinya bukan membela pimpinan rakyat Irak itu, melainkan membela rakyat Irak.
“Tapi kan pada keadaannya ternyata waktu itu beliau agak sedikit marah, dia bilang begini, ‘Kamu selalu bela Saddam Husein?’. ‘Saya nggak bela Saddam Husein, saya bela rakyat Irak, yang pasti apa pun juga kan menderita. Jadi kalau kamu berpikir bahwa kamu nggak cocok dengan Saddam Husein, sudahkah ada ahli Islammu yang harusnya menerangkan, Saddam Husein itu siapa,’ saya bilang begitu,” kata Megawati.
Diungkap Zulfan: Pembicaraan Megawati dengan Bush Junior juga pernah diungkap politisi Partai NasDem nonaktif, Zulfan Lindan. Telepon kedua pemimpin negara itu disebut Zulfan menjadi biang kerok ketidakakuran Megawati dengan Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Telepon itu berisi perintah Bush terhadap perempuan yang kala itu menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia untuk mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap serangan AS dan sekutunya ke Irak. Dalam telepon dengan George Bush, kata Zulfan, Megawati tak bisa langsung mengiyakan keinginan George Bush. Sebab Megawati harus meminta pertimbangan DPR soal sikap luar negeri Indonesia. Pernyataan itu dijawab marah oleh Bush, lantas Bush mengatakan bahwa ucapan Megawati hanya omong kosong.
Cerita ke suami: Megawati pun sempat menceritakan kejadian yang baru dialaminya itu kepada mendiang suaminya Taufiq Kiemas.
“Pak Taufiq langsung bilang sama saya, ‘Sudahlah Fan, kita lupakan Mbak Mega jadi Presiden dua kali’. Artinya akan dijegal untuk terpilih, untuk maju capres bisa, tapi untuk dipilih dijegal,” ucap Zulfan dalam acara Adu Perspektif bertema ‘Membaca Manuver Tabloid, Dewan Kolonel, hingga Isu Dendam Lama’ pada Senin (26/9/2022).
Baca Juga:
PDI Perjuangan Cerita Pengalaman Megawati Ditekan Orba
Megawati Colek Jokowi: Sistem Pertahanan Kita kok Maju-Mundur?
Megawati Kaget Ada Isu Dewan Kolonel untuk Bantu Puan Nyapres