Satpol PP, pemadam kebakaran, hingga TNI-Polri bahu membahu memadamkan api yang membakar Gedung Pusat Kebudayaan (GKP) di Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) pada Kamis (3/11/2022).
“Terjadi musibah kebakaran pada salah satu gedung cagar budaya kita yaitu Gedung Pusat Kebudayaan, untuk penyebab secara pasti kita masih menunggu keterangan hasil penyelidikan aparat yang berwenang dalam hal ini Kepolisian. Sementara untuk tindakan dari Pemko Sawahlunto telah langsung terjun personel Satpol PP dan Damkar bahu membahu turut dibantu masyarakat memadamkan api,” Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta, dilansir dari Antara.
Festival Durian: Festival Durian yang rencananya digelar pemerintah provinsi (Pemprov) Sumbar hari ini dibatalkan, karena kebakaran tersebut. Ia mengungkapkan, bangunan GPK merupakan aset milik PT. Bukit Asam yang sekarang untuk pengelolaannya dilakukan oleh Hotel Khas Ombilin.
Penyebab: Dugaan sementara penyebab kebakaran itu bersumber dari permasalahan jaringan listrik. Pemerintah kota (Pemkot) Sawahlunto, kata dia, akan mengevaluasi jaringan listrik di gedung-gedung tua warisan budaya yang dibangun pada zaman Kolonial Belanda itu.
“Sawahlunto memiliki cukup banyak gedung tua warisan zaman Belanda. Kita akan periksa keamanan dan kelayakan dari jaringan listrik di bangunan-bangunan tersebut,” ucapnya.
Sementara itu, Polres Sawahlunto masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dari kebakaran tersebut. Berdasarkan keterangan saksi warga di sekitar lokasi, api mulai terlihat sekitar pukul 09.30 WIB. Api itu muncul dari bagian atas yaitu dari atap bangunan, sehingga diduga ada permasalahan jaringan listrik di bagian atap tersebut. Police line sudah terpasang di lokasi kejadian.
“Kita jalankan pemeriksaan dan penyelidikan sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP) yang berlaku. Jadi dimulai dengan membantu pemadaman dan mengamankan lokasi dengan police line,” tutur Kapolres Sawahlunto AKBP Purwanto Hari Subekti.
Diketahui, Kota Sawahlunto ditetapkan menjadi Warisan Dunia oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 6 Juli 2019 di Baku, Azerbaijan. Dilansir dari laman resmi Kemendikbudristek, Sawahlunto terdaftar dengan nama Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto.
Baca Juga:
Kerugian Imbas Korupsi Indo Surya Disebut Terbesar dalam Sejarah