Kasus gagal ginjal akut misterius pada anak terus mengalami perubahan. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, sampai Minggu (23/10/2022), akumulasi kasus gagal ginjal akut misterius pada anak mencapai 245 orang. Kasus tersebut tersebar di 26 provinsi seluruh Indonesia.
Kasus: Dari jumlah tersebut, 38 anak di antaranya sudah dinyatakan sembuh. Sementara 66 anak lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit. Sementara itu korban meninggal akibat kasus gagal ginjal akut misterius pada anak mencapai 144 anak.
Angka paparan kasus gagal ginjal akut mengalami lonjakkan yang cukup signifikan ketimbang beberapa hari lalu. Pada Selasa, 18 Oktober 2022 pekan lalu, temuan kasus penyakit ini baru di angka 189 orang.
Pengujian: Kasus ini membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan uji sampling terhadap produk obat sirop yang dikonsumsi oleh penderita gagal ginjal akut misterius. Dari 102 obat yang dikonsumsi penderita, BPOM pada akhir pekan lalu telah merampungkan pengujian 33 obat. Kepala BPOM Penny Lukito menjelaskan, masih ada sisa 69 produk lagi yang kini dalam proses sampling dan pengujian.
Pengujian dilakukan untuk mengetahui kandungan etilen glikol (EG) dan deitilen glikol (DG) pada produk-produk tersebut. Di samping untuk mengetahui apakah kandungan zat tersebut pada produk obat berada pada ambang batas aman atau sebaliknya.
Dia berharap bahwa pengujian atas 69 produk tersebut bisa rampung secepatnya. Hal itu supaya publik mendapatkan kepastian mengenai produk-produk obat yang aman dikonsumsi.
Pengujian tersebut menyusul ledakan kasus gagal ginjal akut misterius yang ditengarai diakibatkan dari etilen glikol (EG) dan dietilon glikol (DG) dalam obat sirop. Cemaran kedua senyawa itu dalam obat sirop diduga imbas dari penggunaan pelarut, yakni propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserol.
Baca Juga:
Daftar 133 Obat Sirop yang Aman Dikonsumsi
Hasil Uji BPOM: Ini Daftar Obat Sirop Aman dan Tidak Aman
Menko PMK Duga Bahan Baku Obat Sirop Penyebab Gagal Ginjal Anak Impor